BAUBAU, Rubriksultra.com- Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Baubau menggelar pelatihan fotografer dan jurnalistik di hotel Mira, Rabu 28 Agustus 2019.
Pelatihan ini sebagai bentuk dukungan kepada keterbukaan informasi. Apalagi hal itu menjadi bagian hak dari masyarakat yang dilindungi dan dijamin undang-undang.
“Reformasi ditandai dengan adanya tuntutan pembangunan yang menerapkan adanya transparansi dalam tiap proses kebijakannya. Keterbukaan informasi ini menjadikan masyarakat menadi kontrol pembangunan yang dilaksanakan pemerintah,” kata Asisten III Setda Kota Baubau, La Ode Sarafa DS saat membuka pelatihan.
Kata dia, segala kemungkinan tindakan distorsi dan penyelewengan kekuasaan dapat dicegah dengan keterbukaan informasi. Sebab masyarakat ikut serta mengawasi dan berpartisipasi.
Namun demikian, memaknai keterbukaan informasi harus tetap menjunjung tinggi koridor hukum, profesional dan bertanggung jawab. Keterbukaan informasi tak boleh disalahgunakan untuk kepentingan sepihak, golongan atau pribadi.
“Menjadi tugas kita bersama untuk mengawsi keterbukaan informasi yang profesional, proporsional dan bertanggung jawab,” katanya.
Salah satunya melalui pelatihan Fotografer dan Jurnalistik ini. Melalui pelatihan ini maka diharapkan dalam proses penyebaran informasi yang dilalui dengan penulisan berita dan pengambilan foto bisa menghasilkan informasi yang akurat.
“Sering kita mendengar dan mengamati, koreksi pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat dengan segala ketebatasan informasi di media sosial terkesan melebar yang tentunya mempengaruhi opini masyarakat. Nah, melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan kaspitias yang memang sudah sepatutnya dimiliki,” katanya.
Kepala Diskominfo Kota Baubau, Sadarman berharap semua peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut, terkhusus para insan pers bisa meningkatkan komptensinya dan lebih mahir lagi dalam memberikan pemberitaan.
“Artinya tambah akurat, berimbang dan pokoknya bagus dalam memberikan pemberitaan,” katanya.
Kata dia, kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas fotografer dan jurnalis.
“Kegiatan ini juga dihadiri masyarakat dan siswa. Tujuan kita sebagai sarana edukasi tentang bagaimana sebanarnya dunia fotografer dan jurnalistik itu, apalagi pers ini khan fungsinya sebagai kontrol sosial. Harapan besar kita, masyarakat bisa cerdas melalui media massa,” katanya. (adm)
Penulis : Sukri Arianto
