BAUBAU, Rubriksultra.com- Program dana kelurahan seperti halnya dana desa baru saja digulirkan 2019 ini. Namun dalam proses pelaksanaannya, muncul berbagai masalah mengenai tata cara pengelolaan utamanya dari para lurah selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Kabag Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Kota Baubau, Arif Basari mengatakan, dana kelurahan dianggarkan sebesar Rp 370 juta tiap kelurahan. Dana ini 50 persen untuk pembangunan sarana dan prasarana dan 50 persen lainnya untuk pembangunan pemberdayaan masyarakat.
“Nah, dalam pelaksanaannya ada berbagai permasalahan. Dominan itu terkait keluhan para lurah terkait pelaksanaan program fisik. Banyak yang masih belum paham mengenai aturan mainnya bagaimana,” katanya.
Apalagi program fisik harus berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang pengadaan barang dan jasa.
“Harus berpatokan dengan itu, tidak bisa tidak,” tambah Arif.
Untuk mengantisipasi hal ini, tim pemerintah daerah terdiri dari Tapem Setda, BPKAPD dan PUPR Baubau turun langsung kelapangan untuk memantau dan membeckup permasalahan yang timbul. Tentu saja solusi yang ditawarkan disesuaikan dengan mekanisme yang ada.
Mengenai program fisik ini, lurah diberikan arahan untuk berkoordinasi dengan dinas PUPR Baubau. Koordinasi dalam bentuk tata cara pengelolaan program fisik tersebut.
Selain fisik, masalah lain yang dihadapi adalah kurangnya tenaga SDM khususnya bendahara pembantu di kelurahan. Namun hal ini diantisipasi dengan memanfaatkan bendahara kecamatan termasuk perencana di kecamatan.
Agar sistem pelaporan sesuai dengan SOP di Kota Baubau, Tapem bekerjasama dengan BPKAPD membantu mengasistensi laporan keuangan dan pertanggungjawaban yang disusun bendahara kelurahan.
“Jadi kita dari Tapem itu membantu secara umum khusus pemerintahan, BPKAPD membantu mengasistensi laporan pertanggungjawaban dan PUPR membantu tata kelola program fisik. Hal ini perlu kita dampingi agar dana kelurahan itu tepat sasaran, apalagi program dana kelurahan ini adalah hal baru bagi pemerintah Kota Baubau utamanya ditingkat kelurahan,” katanya. (adm)
Penulis : Sukri Arianto
