BAUBAU, Rubriksultra.com- Ekspor sektor perikanan dan kelautan menyumbang sekitar dua persen dari total nilai ekspor Sultra semester pertama hingga Juni 2019 senilai 693 juta US dolar. Hasil laut Sultra ini tercatat diekpor ke lima negara bahkan hingga Eropa.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Sapoan ditemui di Baubau mengatakan, lima negara tujuan ekspor hasil laut Sultra itu diantaranya Singapura, Jepang, Amerika hingga Italia.
Adapun komoditas ekpor perikanan yang diminati yakni gurita, kepiting, udang vaname, ikan terbang dan rumput laut.
“Dari kesemua jenis komoditas itu, gurita yang paling kontinu yang diekspor keluar negeri,” kata Sapoan.
Khusus Kota Baubau, kata dia, komoditas gurita lumayan banyak. Hanya saja perdagangannya masih dalam lingkup antarpulau saja.
“Kalau untuk komoditas ekspor di Baubau ini banyak, apalagi gurita. Tapi dari catatan kami, data yang ada itu paling banyak perdagangannya antarpulau saja, paling ke Makassar atau Surabaya,” katanya.
Agar pelaku usaha lebih sejahtera maka perdagangannya harus ditingkatkan ke skala ekspor. Sebab nilai ekspor memiliki margin yang cukup besar bila dibanding perdagangan antarpulau.
“Makanya pemerintah Provinsi Sultra saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan nilai ekspor diluar tambang sebagai penumbang terbesar ekspor kita. Sektor luar tambang digenjot karena dinilai akan memberikan dampak luas kepada masyarakat, seperti sektor perikanan, perkebunan dan pertanian,” katanya.
Sapoan mengaku banyak pelaku usaha belum tahu dengan mekanisme dan prosedur ekspor. Pelaku usaha kebanyakan menilai bila ekspor itu susah dan riber.
“Sebenarnya tidak ya. Apalagi di Baubau ini sudah ada bandara dan pelabuhan lengkap dengan kontainernya. Perlu diingat juga, skala ekspor itu tidak harus besar apalagi harus berton-ton, tidak ya,” katanya.
“Sebagai contoh saja, beberapa waktu lalu kami fasilitasi ekspor kepiting ke Singapura menggunakan Garuda, komoditasnya hanya hitungan dos saja. Terpenting skalanya itu sudah ekpsor dan marginnya tentu lebih besar. Ini yang perlu dipahami pelaku usaha kita,” tambahnya. (adm)
Penulis : Sukri Arianto