BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau mengimbau masyarakat untuk tak melupakan pangan lokal. Apalagi potensi sumber pangan lokal seperti umbi-umbian di Kota Baubau diakui cukup besar.
“Pangan lokal dari ubi biasanya oleh masyarakat kita dijadikan Kasoami. Khan sudah menjadi tradisi masyarakat dari dulu dan potensinya (ubi) didaerah kita cukup besar ya,” kata Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Baubau, La Ode Sarafa DS dikantor Wali Kota Baubau, Senin 19 Agustus 2019.
Kata dia, panganan lokal non beras menjadi fokus pemerintah daerah untuk dilestarikan. Sebab hampir seluruh masyarakat Baubau menjadikan pangan dari beras sebagai makanan utama.
Dikatakan, pemerintah daerah telah mengeluarkan kebijakan sehari tanpa nasi sebagai bentuk pelestarian pangan lokal ini. Hari yang dipilih sesuai kebijakan itu ditetapkan setiap Kamis.
“Kebijakan ini sudah berlangsung selama setahun terakhir. Ini upaya kita agar pangan lokal tetap lestari dan tidak terlupakan,” katanya.
Pun begitu, lanjut La Ode Sarafa, kebijakan ini baru berlaku untuk lingkup ASN Kota Baubau saja. Sebisanya dalam kegiatan pemerintah yang jatuh pada Kamis, maka panganan yang disediakan seluruhnya terbuat dari panganan non beras.
Ditanya bagaimana sumber daya pangan lokal ini, La Ode Sarafa mengaku cukup tersedia. Masih banyak petani yang menggarap lahannya untuk menanam umbi-umbian meski masih dalam skala kecil.
“Artinya cukup untuk kebutuhan masyarakat di Kota Baubau,” katanya. (adm)
Penulis : Sukri Arianto