Alot Pembahasan Penyerahan Aset Buton Ke Baubau yang Dimediasi KPK

BAUBAU, Rubriksultra.com- Pembahasan penyerahan 341 aset Pemkab Buton ke Pemkot Baubau yang difasilitasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berlangsung alot di kantor Wali Kota Baubau, Selasa 17 September 2019.

Rapat yang berlangsung tertutup itu dihadiri Bupati Buton, La Bakry dan Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin.

- Advertisement -

Namun hingga menjelang sore, tarik ulur masih terjadi. Hasilnya, rapat diskors dan mulai dibuka kembali pukul 20.00 Wita.

“Kita skors. Saya minta jam 8 malam ini kita kumpul kembali. Prinsipnya harus ada hasil karena ini aset negara,” kata Koordinator Wilayah VIII Korsupgah KPK, Adlinsyah Malik Nasution ketika keluar dari ruangan rapat.

Kata dia, aset ini sebetulnya hanya masalah pembukuan. Satu dibukukan di Buton, satunya di Baubau.

“Kita pengen aset ini dibenahi, direnovasi. Cuman khan untuk menganggarkan semua itu harus ada kepastian hak dulu. Artinya harus ada itikad baik pemda untuk segera menyelesaikan,” katanya.

Bang Choky sapaan akrab Adlinsyah M Nasution ini mengaku tak mau melibatkan hukum dulu. Terkecuali ada masalah dengan aset tersebut.

“Buat saya apa konsekuensi hukumnya, kecuali ada masalah dengan aset tersebut. Ini hanya masalah administrasi saja. Itikad baik kok,” katanya.

Ia pun meminta agar Pemkab Buton menyerahkan sebagain aset terlebih dahulu. Sebab aset yang tercatat belum diserahkan mencapai 341 item.

“Jumlah ini empat kali lipat dibanding Luwuk dan Palopo yang hanya 92 aset dan sudah kami tuntaskan. Artinya sebagian dululah, saya tidak mengatakan harus semua karena cukup banyak ya. Sebab kalau sekarang sudah ada penyerahan fisik maka kedepan akan ada tahapan selanjutnya,” katanya.

Kata dia, sebenarnya tidak ada alasan bagi Pemkab Buton untuk tidak menyerahkan aset tersebut. Apalagi beberapa waktu lalu sudah diteken MoU yang disaksikan Kajati Sultra.

Baca Juga :  Pemkot Baubau dan BSSN Kerja Sama Melalui Program CSIRT

“Dan dihadiri Gubernur itu. Jadi secara proses sudah benar. Makanya KPK hadir untuk menuntaskan masalah ini,” katanya.

Adlinsyah mengaku informasi nilai aset dari pembahasan ada yang menyatakan Rp 50 sampai Rp 100 miliar. Namun nilai ini menurutnya merupakan hal kedua.

“Saya bukan masalah nilainya, itu masalah kedua tapi serahkan dulu asetnya. Saya sudah hadir jauh-jauh kesini loch. Dibiayai negara ini, jadi Insya Allah kita push untuk diserahkan,” katanya. (adm)

Penulis : Sukri Arianto

Facebook Comments