BAUBAU, Rubriksultra.com- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Baubau menetapkan Kelurahan Lakologou sebagai kampung pengawas partisipatif. Kampung pengawas ini akan dipersiapkan sebagai kampung percontohan menghadapi Pilkada 2023 dan pemilu 2024 mendatang.
Ketua Bawaslu Kota Baubau, Wa Ode Vivi Oktavia menjelaskan, saat ini perencanaan program kampung pengawas ini tengah dimatangkan.
“Tujuan besar dari program ini untuk menggunggah masyarakat, bahwa pemilu yang bersih itu akan menciptakan satu sistem negara yang baik,” kata Wa Ode Frida ditemui di SMA Negeri 1 Baubau, Sabtu 21 September 2019.
Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kota Baubau, M. Yusran Elfargani menambahkan, pemilu yang bersih akan tercipta bila masyarakat ikut terlibat. Untuk itulah program kampung pengawas partisipatif ini dibentuk.
Kata M. Yusran, berkaca dari pemilu 2019 lalu, masih banyak kekurangan dari Bawaslu. Masih banyak pelanggaran yang tidak bisa dideteksi dan dicegah.
“Kami sudah melakukan evaluasi. Hasilnya, ternyata yang bisa meminimalisir praktek kecurangan ini adalah kalau ada pengawasan dari masyarakat. Jadi kita fokusnya kesitu saat ini, membuat pusat pendidikan partisipatif dan kita sudah tetapkan Lakologou sebagai pilot project kami,” katanya.
Lakologou dipilih karena beberapa pertimbangan. Salah satunya, Lakologou dinilai mewakili dua karakter masyarakat Kota Baubau sekaligus, yakni masyarakat perkotaan dan bisa menjadi masyarakat pedesaan.
“Tapi kedepan kita akan buat kelurahan yang lain lagi agar kawasan Kota Baubau semakin banyak pengawasan pemilu partisipatif. Saat ini kita coba dulu satu,” katanya.
M. Yusran menambahkan, konsep kampung pengawas ini sudah ada. Tinggal memasukkan besaran anggaran yang dibutuhkan.
“Bila sudah ada anggarannya maka sudah bisa kita action. Paling lambat 2020, program ini mulai luncurkan,” katanya. (adm)
Penulis : Sukri Arianto