LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul menjadi perhatian utama Bupati Buton Tengah (Buteng), H. Samahuddin bersama Wakil Bupati Buteng, La Ntau. Sejak memimpin Buteng pada 2017 lalu, pasangan dengan jargon Samatau ini mulai menata peningkatan mutu pendidikan.
H. Samahuddin meyakini, peningkatan mutu pendidikan merupakan gerbong lahirnya SDM yang unggul. Hal ini juga bertalian dengan instruksi Presiden RI, Joko Widodo untuk menuju Indonesia yang berdaya saing dengan menciptakan SDM yang unggul disegala sektor pembangunan.
“Insya Allah sektor pendidikan ini pelan-pelan kita akan lakukan. Saya sangat percaya, tanpa pendidikan mana bisa kita bangun daerah ini,” kata H. Samahuddin kepada Rubriksultra.com diruang kerjanya, belum lama ini.
La Ramo, sapaan akrab H. Samahuddin ini mengaku sejak masyarakat mempercayakan dirinya memimpin Buteng, Ia langsung turun ke lapangan untuk mengecek seluruh sekolah yang ada di Buteng. Sekolah yang masih kurang dalam hal sarana dan prasana pendidikannya dicatat untuk menjadi perhatian utama.
“Kita sudah punya data, sekolah mana yang kurang kita kedepankan. Kemudian pagar lamanya dibangun kembali apalagi yang terkena imbas pelebaran jalan untuk cepat dibangunkan, supaya kenyamanan belajar anak-anak itu ada,” katanya.
Hingga 2019 ini, orang nomor satu di Buteng ini mengaku pembangunan sektor pendidikan sudah mulai nampak. Pembangunan sarana pendidikan mulai dari ruang kelas belajar (RKB), laboratorium baik IPA maupun komputer dan pagar sekolah untuk kenyamanan belajar pelan-pelan sudah terealisasi.
Pun demikian, pembangunan sektor pendidikan ini belum bisa menyasar seluruh sekolah yang ada. Olehnya keberpihakan pemerintah daerah dalam sektor pendidikan ini akan terus dimaksimalkan setiap tahunnya dengan menganggarkan sektor pendidikan sebesar 20 persen dari APBD.
Ia juga menegaskan, mulai 2019 ini pihaknya juga sudah menganggarkan beasiswa melalui APBD. Beasiswa ini bisa digunakan masyarakat Buteng hingga ke perguruan tinggi dengan tujuan menciptakan SDM unggul yang dicita-citakan itu.
“Beasiswa ini kedepan akan kita tingkatkan besarannya agar jumlah masyarakat yang dijangkau semakin luas,” katanya.
H. Samahuddin menambahkan, masyarakat Buteng patut berbangga dengan kualitas pendidikan di negeri seribu gua ini. Pasalnya, beberapa waktu lalu MAN Buteng kedatangan tamu dari kementerian dalam rangka sekolah sehat.
“Ini adalah tanda bahwa sekolah di Buteng sudah bisa bersaing. Bukan hanya bersaing dengan daerah lain di Sultra, melainkan pada level nasional. Olehnya, saya mengajak masyarakat untuk tetap menjaga suasana yang kondusif di daerah. Sebab kita dapat melaksanakan tahapan pembangunan dengan baik apabila dalam suasana yang aman, tenteram dan damai,” pintanya.
Genjot Kompetensi Guru, Plus Berhasil Datangkan Bantuan Pusat
Selain pembangunan sarana dan prasarana pendidikan seperti ruang kelas, laboratorium hingga pagar sekolah, program peningkatan pendidikan di Buteng juga menyasar peningkatan mutu dan kompetensi guru. Pemkab Buteng juga berhasil membangun komunikasi dengan pemerintah pusat dengan menghadirkan akses sarana seperti pengadaan komputer.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Abdullah menjelaskan, kurikulum pendidikan saat ini fokus pada peningkatan mutu. Mulai dari kompetensi gurunya sampai kompetensi siswa.
“Khususnya guru, kalau guru sudah bermutu maka pada akhirnya akan berimplikasi pada peningkatan mutu dan kualitas siswa,” katanya.
Kata dia, peningkatan kompetensi guru ini dituangkan dalam bentuk bantuan kepada guru yang hendak menjalani pendidikan profesi guru atau istilahnya sertifikasi. Abdullah mengaku Pemkab Buteng menyiapkan bantuan senilai Rp 7 juta melalui APBD bagi guru yang hendak menempuh pendidikan profesi ini.
Komitmen ini dilaksanakan agar para guru tidak terbebani biaya saat hendak meningkatkan kemampuan kompetensinya melalui sertifikasi pendidikan ini. Ia meyakini, dengan langkah ini maka akan semakin banyak guru di Buteng yang memiliki kompetensi sesuai dengan yang diharapkan.
Hal kedua yang paling mendasar dari peningkatan mutu itu, kata dia, adalah sarana terutama komputer. Saat ini, lanjut Abdullah, sarana komputer sudah terpenuhi 50 persen.
Keterpenuhan sarana komputer ini juga merupakan bagian dari keberhasilan Pemkab Buteng mendatangkan bantuan dari pemerintah pusat. Pada 2018 lalu, terdapat lima sekolah di Buteng yang mendapat bantuan dari pusat melalui Dana Lokasi Khusus (DAK).
“Alhamdulillah tahun 2019 kita kembali mendapat bantuan didua sekolah. Diantaranya SMP Negeri 7 Buteng di Talaga dan SMP Negeri 10 Buteng di Kecamatan Lakudo,” katanya.
Dengan hadirnya bantuan ini maka Ia menargetkan pada tahun ajaran ini, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Buteng akan terlaksana 100 persen.
“Kendalanya kita tahun kemarin di komputer itu, makanya tidak bisa 100 persen. Nah, tahun ini insyaallah seluruh sekolah sudah bisa UNBK dengan adanya bantuan dari pusat ini,” katanya. (adv)