BAUBAU, Rubriksultra.com- Letak strategis Kota Baubau sebagai penghubung kawasan Indonesia timur dan barat membuka peluang besar pembangunan daerah. Dalam strategi pembangunan nasional, Kota Baubau masuk menjadi salah satu dari empat pusat kawasan industri maritim nasional.
“Kalau Wakatobi ditopang dengan sistem pariwisata yang menjadi denyut pariwisata kawasan Sultra dan Indonesia timur lainnya, maka Kota Baubau juga mendapat tugas sebagai pusat kawasan industri maritim keempat nasional,” kata Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse saat membuka pelatihan homestay Dinas Pariwisata Kota Baubau, Selasa 22 Oktober 2019.
Kata dia, Kota Baubau masuk bersama tiga kabupaten lainnya di Indonesia sebagai pusat kawasan maritim nasional itu. Diantaranya, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau tepatnya di Bagan Siapi api.
Lalu dikawasan Pulau Jawa terletak di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah dan kawasan timur Indonesia diwakili Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat.l
“Kota Baubau sendiri untuk menopang kawasan tengah Indonesia,” katanya.
Orang nomor dua di Baubau ini menjelaskan, keempat daerah ini akan menjadi titik sentrum perekonomian industri maritim. Diharapkan ada kolaborasi apik antara industri maritim dengan dunia pariwisata untuk bersatu padu menjadi pemicu pertumbuhan perekonoian daerah dan nasional.
Ia berharap strategi pembangunan nasional ini tidak bergeser lagi. Siapapun Menteri Kelautan dan Perikanan aapabila cara pandangnya masih sama maka strategi ini akan berjalan maksimal.
“Salah satu dari pemikir perekonomian maritim ini khan, Prof Rokhmin Dahuri yang kebetulan menjadi konsultan perencanaan Kota Baubau. Moga saja rencana besar ini akan berjalan untuk menopang perekonomian dikawasan timur dan barat Indonesia,” katanya.
La Ode Ahmad Monianse yakin betul bila rencana strategi ini berjalan maka mimpi dan doa masyarakat untuk menjadikan kawasan Kepulauan Buton (Kepton) sebagai provinsi akan terwujud. Apalagi ditopang denegan dua sektor unggulan nasional.
“Saya yakin kita akan unggul menjadi provinsi sejajar dengan provinsi lainnya di Indonesia,” katanya. (adm)
Penulis : Sukri Arianto
