Festival Budaya Tua Buton Masuk Top 100 Kalender Pariwisata Nasional 2020

Festival Budaya Tua Buton berhasil masuk saat peluncuran 100 Nasional Calender of Event 2020 yang digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa 15 Oktober 2019 lalu. (FOTO ISTIMEWA)

PASARWAJO, Rubriksultra.com- Harapan Pemerintah Kabupaten Buton akhirnya terwujud. Festival Pesona Budaya Tua Buton (FPBTB) yang telah tujuh kali gelar resmi masuk dalam Top 100 Calender Pariwisata of Event (CoE) Nasional 2020.

Keputusan masuknya FPBTB dalam kalender pariwisata nasional tahun 2020 ini telah ditetapkan dan diteken langsung Menteri Pariwisata RI saat acara peluncuran 100 Nasional Calender of Event 2020 yang digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Selasa 15 Oktober 2019 lalu.

- Advertisement -

Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, Zainuddin Nappa. “Iya. Sejak tanggal 15 Oktober lalu,” singkat Zainuddin Napa.

Zainuddin Napa mangatakan, FPBTB telah memenuhi segala kriteria dan prasyarat untuk terkaver dalam event pariwisata. Baik dari sisi ketetapan waktu dan tempat kegiatan yang tidak berubah tiap tahunnya, hingga kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.

FPBTB dihadirkan agar Buton tidak hanya dikenal dengan tambang aspal terbesar didunia. APalagi potensi alam ini belum memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ekonomi daerah.

Pendekatan atraksi budaya dipandang lebih mudah untuk menarik simpatik dan ketertarikan baik pemerintah pusat maupun penyandang dana untuk membangun wisata alam di Buton.

“Sejak 2012, sudut pandang ini kita coba geser dari Buton sebagai saerah penghasil aspal, menjadi Buton sebagai daerah wisata karena memiliki potensi alam dan kekayaan budaya,” katanya.

Selain itu FPBTB yang perdana dilounching Menteri Pariwisata pada tahun 2013 silam itu juga bertujuan untuk memperkenalkan pada dunia tentang proses kehidupan manusia Buton yang telah diwariskan secara turun temurun. Mulai dari proses masih dalam kandungan hingga meninggal dunia.

“Ini dilakukan agar generasi Buton tetap memiliki identitas tersendiri dan bangga menjadi orang Buton,” katanya.

Baca Juga :  Pesta Panen Bawona Tao di Buton Digelar Meriah

Namun karena terbatasnya anggaran, hingga saat ini baru lima kegiatan adat dan budaya yang dilaksanakan yaitu imunisasi (pedole-dole), sunatan (tandaki) pingitan (posuo), makan bersama (kuliner) dan kolaborasi beberapa tari tradisional yg bisa di Festivalkan untuk dapat menarik kunjungan wisatawan. (adm)

Penulis : Afrizal

Facebook Comments