LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) terus berupaya mendorong pengembangan dan menciptakan peluang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berbagai program pemerintah sudah digelontorkan untuk pengembangan sektor kerakyatan ini.
Salah satu program nyata Pemkab Buteng dibawah komando Bupati Buteng, H. Samahuddin dan Wakil Bupati Buteng, La Ntau adalah penyaluran bantuan gerobak etalase untuk pelaku UMKM. Bantuan ini sudah disalurkan sejak keduanya resmi memikul amanah memimpin Buteng sejak 2017 lalu.
Ditahun pertama memimpin, keduanya mengalokasikan bantuan gerobak etalase sebanyak 30 unit pada 2018. Masyarakat pun merespon positif atas bantuan ini.
Pada 2019, jumlah bantuan ditingkatkan lagi. Tercatat ada 50 unit bantuan dengan item yang sama dan telah dibagikan pada September lalu.
“Baru-baru ini kita bagikan 50 unit. Kita bagikan ditiga kecamatan, masing-masing Kecamatan Gu 15 unit, Kecamatan Mawasangka 20 unit, dan Kecamatan Talaga Raya 15 unit,” kata H. Samahuddin.
Kata dia, pembagian bantuan gerobak estalase ini merupakan upaya pemerintah untuk mendukung pengembangan usaha di Buteng. Menjadi stimulan agar usaha ekonomi kerakyatan bisa berkembang.
“Tentu bantuan ini kita harapkan berefek pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bisa melahirkan pengusaha muda yang andal,” katanya.
La Ramo sapaan akrab H. Samahuddin percaya UMKM adalah bagian dari penopang kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Olehnya, pemerintah sebagai fasilitator dan regulator akan terus mendorong terwujudnya UMKM yang berperan aktif dalam pengembangan usaha di Buteng.
Ia berharap bantuan tersebut dapat digunakan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan usaha. Bila ada kerusakan maka sedapat mungkin diperbaiki tanpa menunggu bantuan dari pemerintah.
Kendati begitu, Ia tak menampik bantuan yang sudah diberikan dalam kurun dua tahun terakhir belum bisa menjamah seluruh elemen masyarakat di Buteng. Olehnya Ia meminta agar masyarakat tetap bersabar.
“Tidak mungkin semua bisa terpenuhi dalam satu waktu karena keterbatan anggaran. Tapi Insya Allah program ini akan terus kita tingkatkan di tahun-tahun mendatang, sedapat mungkin semua kecamatan akan dapat. Ini menjadi komitmen kami untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan rakyat,” katanya.
Permudah Pengajuan Modal Usaha
Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Perbankan dalam dua tahun terakhir nampaknya belum dimaksimalkan masyarakat Kabupaten Buton Tengah (Buteng). Kondisi ini menjadi pengalaman berharga Dinas Koperasi dan UMKM Buteng untuk mendorong dan menggugah kemauan pelaku usaha untuk mengajukan modal usaha itu.
“Berdasarkan data dua tahun terakhir, serapan KUR perbankan hampir tidak ada. Ini menjadi catatan kami untuk mempermudah mendapatkan bantuan itu,” kata Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Buteng, Abidin.
Abidin menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya minat pelaku usaha mengajukan KUR dikarenakan harus membayar bunga. Besarannya 0,3 persen dari modal yang dipinjam.
Atas kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Buteng menyiapkan langkah dengan menyisipkan dana pendampingan pada 2020 mendatang. Dana ini digunakan untuk membayar bunga dari modal KUR yang diajukan pelaku usaha.
“Kita siapkan dulu Rp 150 juta sebagai langkah awal. Bila dirasa responnya bagus maka ditahun-tahun mendatang akan ditambah,” katanya.
“Jadi dana ini untuk membayar bunga pinjaman, pelaku usaha hanya mengembalikan pokok sejumlah yang diajukan, pemerintah yang bayar bunganya,” tambahnya.
Langkah ini, kata dia, merupakan upaya Pemkab Buteng dibawah kepemimpinan Bupati Buteng, H. Samahuddin dan Wakil Bupati Buteng, La Ntau untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan rakyatnya. Dengan memaksimalkan modal ini, usaha kerakyatan diharap bisa lebih menggeliat.
Untuk mendapatkan bantuan ini, Dinas Koperasi dan UMKM Buteng memberikan akses mudah. Pelaku usaha tinggal melapor ke dinas teknis.
“Selanjutnya kami yang akan mengawal dengan memberikan surat rekomendasi ke perbankan yang dituju. Dari rekomendasi ini perbankan akan memberikan modal itu. Tentu rekomendasi yang kita keluarkan benar-benar pelaku usaha yang aktif dan produktif,” katanya. (adv)