LABUNGKARI, Rubriksultra.com- Kapolda Sultra, Brigjen Pol Merdisyam turun langsung menengahi bentrok dua wilayah di Kabupaten Buton Tengah (Buteng). Alhasil, beberapa pelaku sudah diamankan dalam bentrok warga antara Desa Wadiabeoro dan Kelurahan Tolandona itu.
“Saat ini sudah kita amankan beberapa orang. Kita dalami dulu keterkaitannya, juga termasuk yang terjadi di Wadiabero ini karena ada pembakaran,” kata Kapolda Sultra, Brigjen Pol Merdisyam ditemui di lokasi, Kamis 28 November 2019.
Meski begitu, pria dengan satu Bintang dipundaknya itu, tak merinci pasti berapa jumlah pelaku yang sudah diamankan. Kata dia, semua itu masih dalam proses penyelidikan.
Kapolda menjelaskan kronologis kejadian bermula dari ketersinggungan antara beberapa kelompok pemuda. Akibat dalam pengaruh minuman keras maka terjadilah tindakan penikaman yang menimbulkan korban jiwa.
“Korban tadi malam satu orang meninggal dunia dan satu luka yang saat ini masih menjalani perawatan intensif,” katanya.
Akibat kejadian itu, warga Tolandona yang menjadi korban penikaman langsung menyerang Desa Wadiabero. Akibatnya 25 rumah terbakar dan beberapa rusak.
“Saat ini kita masih inventarisir jumlah rumah yang menjadi korban baik yang terbakar maupun yang rusak untuk dilakukan rehabilitasi bersama pemerintah daerah setempat,” katanya.
Untuk menghindari bentrok susulan, pihaknya menyiagakan personil kepolisian dari Polres Baubau dibantu Polres Muna dan Polres Buton. Unsur TNI dan pemerintah daerah khususnya Satpol PP Buteng juga ikut membeckup pengamanan.
“Dari awal kita sudah mengambil langkah. Kami dari kepolisian bersama TNI dan pemerintah daerah langsung bersinergi untuk melakukan penanganan perkara terkait pelanggaran pidana,” katanya.
Ia pun merasa bersyukur karena sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
“Syukur Alhamdulillah, masing-masing dengan kepala dingin sudah bertemu, kita bahas dan mengambil kesepakatan untuk saling menjaga,” katanya.
Brigjen Pol Merdisyam menjelaskan situasi antar dua wilayah sudah mulai kondusif. Apalagi sudah ada pertemuan dan kesepakatan bersama untuk langkah pemulihan.
“Tapi kita tetap siagakan anggota. Insya Allah sudah terkendali, mari kita saling menjaga dan tadi sumber masalah dari minuman keras sudah sama-sama ditolak kedua belah pihak agar tidak terjadi lagi hal serupa,” katanya. (adm)
