BATAUGA, Rubriksultra.com- Plt Bupati Buton Selatan (Busel), H. La Ode Arusani ingin mengembangkan potensi pariwisata berbasis budaya. Sinergitas pun terus dipupuk mulai dari merangkul tokoh adat, perangkat masjid dan terkini perangkat desa.
Seluruh perangkat desa tersebut dikumpulkan orang nomor satu di Busel ini di aula Rujab Busel, Minggu 10 November 2019.
La Ode Arusani meyakini untuk mewujudkan target itu, maka perlu didukung pembangunan dari tingkat pemerintah desa. Olehnya, komunikasi dan koordinasi pembangunan desa harus sejalan dengan pembangunan yang ingin dicapai pemerintah daerah.
“Kita memiliki komitmen untuk membangun dan mempercepat pertumbuhan ekonomi serta pembangunan daerah. Makanya kegiatan pembangunan di desa dan pemerintah daerah harus bersinergi,” katanya.
Untuk itu, dibutuhkan beberapa perubahan penambahan anggaran di desa serta penambahan anggaran beberapa kegiatan di kecamatan 2020 mendatang. Termasuk memberikan perhatian serius terutama kegiatan ritual adat yang ada di desa.
Politis PDI Perjuangan ini juga ingin memaksimalkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Busel. Ia menilai BUMDes masih kurang sehat dan belum berjalan maksimal.
“Ini perlu kita tata karena kedepan pembangunan daerah ini akan meningkatkan sektor pariwisata berbasis kebudayaan. BUMDes harus dikelola maksimal dalam kegiatan pemberdayaan dan peningkatan perekonomian masyarakat,” katanya.
La Ode Arusani mengaku sebelumnya telah mengundang tokoh adat dan perangkat masjid. Semua ini bertalian dengan target yang ingin dicapai pemerintah daerah.
“Pemerintah daerah memberikan perhatian serius kepada perangkat adat, masjid dan desa sebenarnya dalam upaya mengenjot pengembangan potensi pariwisata ini,” katanya.
Ia percaya, pengembangan sektor pariwisata dan kebudayaan akan menjelma menjadi salah satu potensi unggulan Busel. Bila dikelola maksimal maka daerah akan maju dan berkembang.
“Besar harapan kita, akses pariwisata di Busel nantinya berbasis masyarakat, bukan berbasis bisnis. Hasilnya nanti tentu akan bermanfaat kepada masyarakat bukan pada kelompok bisnis tertentu,” katanya.
Untuk itu, sedari sekarang rumah warga harus dipersiapkan multifungsi sebagai homestay. Bila ada turis yang datang maka bisa menyewa rumah warga yang hasilnya dikelola sendiri oleh masyarakat setempat.
“Rumah ini akan kita bedah sedemikian rupa. Begitupun BUMDes harus berbasis pada pemberdayaan masyarakat dan menghidupkan ekonomi kreatif. Kita berupaya uang berputar di desa, karena kemajuan daerah ini dimulai dari desa,” katanya. (adm)