Launching Buku “Orang Buton” di UI, AS Tamrin Ulas Nilai PO-5

Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin saat menghadiri peluncuran perdana Buku berjudul “Orang Buton-Dalam Diaspora Nusantara dan Integrasi Bangsa”. (FOTO ISTIMEWA)

JAKARTA, Rubriksultra.com- Buku berjudul “Orang Buton-Dalam Diaspora Nusantara dan Integrasi Bangsa” resmi diluncurkan ke publik. Peluncuran diawali dengan diskusi dan telaah akademis yang digelar di auditorium Departemen Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis 12 Desember 2019.

Buku ini adalah karya sejarawan Prof.Dr.Susanto Zuhdi. Nama Buton baginya begitu melekat di hati dan pikirannya.

- Advertisement -

Sebelumnya sudah ada Kajian-kajian tentang negeri Buton yang dituangkan melalui karya akademisnya. Beberapa yang paling fenomenal diantaranya adalah buku berjudul “Labu Wana Labu Rope” dan “Perlawanan Oputa Yi Koo” yang kemudian menjadi naskah akademis pengusulan Oputa Yi Koo sebagai pahlawan nasional.

Sejumlah pembicara dihadirkan diacara peluncuran buku ini. Diantaranya; Dosen Antropologi FISIP UI Dr. Tony Rudiansjah, Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, Dosen Departemen Susastra UI Tommy Christomy, Ph.D, dan bertindak selaku moderator adalah Sejarawan Kasjianto, MA.

Peluncuran buku bertajuk “Orang Buton” ini terasa menjadi oase pengetahuan tentang negeri Buton di Nusantara saat ini. Apalagi buku ini di mata seorang Susanto Zuhdi diperuntukkan untuk mengenang 88 tahun Prof.Dr. Nugroho Notosusanto dan 90 tahun Prof. AB Lapian.

Dua nama yang dikenal sebagai dedengkot sejarah di Indonesia. Bahkan Nugroho Notosusanto dikenal pula sebagai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI di era Orde Baru silam.

Susanto Zuhdi yang juga selaku guru besar UI dalam paparan awalnya menyebutkan bila buku “Orang Buton-Dalam Diaspora Nusantara dan Intergrasi Bangsa” menjadi momentum membumikan Buton di pentas nasional.

Pada penulisan buku ini, Prof. Susanto Zuhdi tidak sendiri. Ia ditemani tiga penulis sejarah lainnya, masing-masing Didik Pradjoko, Agus Setiawan, dan Noor Fatia Lastia Sari.

Baca Juga :  Ziarah Makam Pahlawan Warnai Peringatan Harkitnas di Kota Baubau

Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin sangat mengapresiasi langkah besar Prof. Susanto dkk yang telah berkontribusi besar bagi negeri Buton.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Baubau, kami sangat mengapresiasi karya besar ini. Kami di Buton sangat berterima kasih,” kata AS Tamrin.

Wali Kota Baubau dua periode ini mengulas tentang PO-5 sebagai nilai-nilai yang dimiliki orang Buton. Nilai ini menjadikan orang Buton mampu beradaptasi dalam diasporanya di seluruh wilayah Nusantara.
“Juga sebagai cara kita menguatkan integrasi bangsa,” paparnya.

Baginya, nilai PO-5 yang diserap dari falsafah orang Buton “Sara Pataanguna” adalah nilai yang mengkristalisasi jiwa dan raga orang Buton. Nilai yang sangat bersesuaian dengan zaman, termasuk ideologi Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia.

“Itu sebab nilai PO-5 menjadi sangat penting di implementasikan dalam sendi-sendi kehidupan, tak hanya bagi orang Buton tetapi juga bangsa Indonesia. Nilai ini pula yang membuat orang Buton mampu beradaptasi dalam persebarannya ke berbagai daerah di Nusantara yang semakin menguatkan integarasi bangsa Indonesia,” ulasnya.

Peluncuran buku ini dihadiri banyak diaspora Buton di Jakarta, termasuk Sultan Buton YM. Dr.H.LM.Izat Manarfa dan beberapa tokoh-tokoh dari kawasan timur Indonesia. (adm)

Facebook Comments