BAUBAU, Rubriksultra.com- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Baubau bekerjasama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Baubau mensosialisasikan program permodalan nasional 2020. Khususnya program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Khusus BRI, kuota (KUR) untuk Kota Baubau berkisar Rp 40 miliar tahun ini. Tahun lalu dana KUR se-Kepulauan Buton mencapai Rp 107 miliar. Itu informasi dari pimpinan cabang BRI,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Baubau, H. Yakub di kantornya, Jum’at 24 Januari 2020.
Anggaran sebesar ini belum termasuk bank lain yang juga menggelontorkan program yang sama. Kata dia, setidaknya ada empat bank yang menyediakan modal KUR yakni BRI, BNI, Mandiri dan BPD.
“Bank lain saya belum tahu. Tapi Saat ini kami sudah bekerjasama dengan BRI untuk memberikan sosialisasi kepada UKM kita. Langkah awal kemarin sudah kita sosialisasikan di Palabusa, Kecamatan Lea-lea. Insya Allah Rabu nanti di kecamatan Bungi dan selanjutnya disemua kecamatan,” katanya.
H. Yakub menjelaskan, rata-rata permasalahan UKM yang dihadapi adalah masalah permodalan. Olehnya, program permodalan nasional 2020 diharap mampu memberikan solusi kepada pelaku UKM untuk menambah modal usaha.
Menurutnya, untuk meningkatkan hasil produksi yang bagus, maka sarana produksi harus dibenahi dengan baik sehingga betul-betul representatif. Kesemuanya tentu membutuhkan modal.
Mantan Kabag Umum Setda Baubau ini membeberkan bila bunga modal KUR yang ditawarkan sangat kecil. Pertahun hanya dikenakan bunga sebesar enam persen.
“Saya kira dengan bunga yang rendah maka akan sangat memudahkan, meringankan beban mereka. Contoh, kalau ambil Rp 20 juta untuk modal usaha, bunganya sebulan tidak sampai Rp 100 ribu. Khan kalau 6 persen bagi 12 hanya 0,5 persen perbulan,” katanya.
Ditanya bagaimana respon masyarakat atas program ini berkaca dari tahun sebelumnya, H. Yakub mengaku respon masyarakat sangat tinggi.
“Karena menurut pimpinan BRI, kuota yang disediakan sudah habis sedang akhir tahun masih lama. BRI sempat juga meminta tambahan tapi tidak disahuti karena daerah lain juga seperti itu,” katanya.
Dikatakan, BRI sudah menyiapkan brosur untuk pelaku UKM bila berminat menambah modal. Syarat pengajuan kredit yakni harus ada IMB, surat keterangan usaha dari kelurahan, dan SITU SIUP (bila ada).
“Untuk jaminan tidak terlalu ditekankan, yang penting ada usahanya dulu. Perbankan juga tidak ingin memberatkan dengan persyaratan yang tinggi. Artinya, program ini kita harapkan bisa dimaksimalkan masyarakat,” katanya. (adm)
Penulis : Sukri Arianto