Cuaca Ekstrem Ancam 13 Wilayah di Sultra

ILUSTRASI (FOTO INT)

KENDARI, Rubriksultra.com- Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) diharap waspada terhadap cuaca ekstrem. Hujan lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan akan melanda sedikitnya 13 daerah di Sultra tiga hari kedepan.

13 daerah tersebut antara lain, Kabupaten Wakatobi, Buton selatan, Buton Tengah, Buton Utara, Buton, Konawe Utara, Konawe Selatan, Bombana, Muna, Muna Barat, Konawe, Kota Kendari dan Baubau.

- Advertisement -

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari, Ramlan mengatakan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terpantau pola tekanan rendah 1003 hPa teridentifikasi di barat daya Australia. Hal ini mengindikasikan mulai menguatnya angin musim barat sehingga terbentuknya pola konvergensi (Pertemuan angin) di sekitar wilayah Sulawesi Tenggara.

Terutama di wilayah bagian selatan sekitar Wakatobi, Baubau, Buton Selatan dan Buton Tengah. Bersamaan dengan itu, massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sulawesi Tenggara sampai lapisan 700 mb mencapai 70 – 90 persen.

Selain itu, indek labilitas sedang sampai kuat dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sulawesi Tenggara , beserta hangatnya suhu muka laut di wilayah sekitar Sulawesi Tenggara terutama bagian selatan, sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sulawesi Tenggara .

“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Provinsi Sulawesi Tenggara memprakirakan dalam tiga hari ke depan akan ada potensi cuaca ektreme di 13 daerah itu,” katanya.

Potensi cuaca berupa angin kencang diperkirakan dapat mencapai diatas 15 knot. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gelombang dengan tinggi 1,25 hingga 2,5 meter (Kategori gelombang sedang).

Gelombang tinggi terpantau dapat terjadi di wilayah perairan Baubau, perairan Wakatobi dan laut Banda Timur Sulawesi Tenggara.

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap waspada dalam menghadapi periode puncak musim hujan 2020 pada Januari (Kendari dan Konawe selatan), pada Mei (Konawe), April (Kolaka), dan Juni (Kepulauan Muna dan Buton).

Baca Juga :  Dubes Rusia Kagumi Budaya Sultra

Khususnya akan dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin dan sebagainya.

“Harap diperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbaunya.

Ia pun mengajak masyarakat agar tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. (adm)

Penulis : Sukri Arianto

Facebook Comments