BATAUGA, Rubriksultra.com – Sekira 19 Bulan menjabat sebagai Plt Bupati, La Ode Arusani resmi dilantik sebagai Bupati Buton Selatan, 31 Desember 2019. Arusani melanjutkan tugas yang ditinggalkan bupati sebelumnya, Agus Feisal Hidayat yang dinonaktifkan karena terjerat kasus yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Orang nomor satu di Busel itu, secara resmi dikukuhkan melalui seremoni pengambilan sumpah jabatan yang dipimpin langsung Gubernur Sultra, Ali Mazi, di Kendari beberapa waktu lalu.
Dilantiknya Arusani sebagai Bupati Busel, maka secara otomatis jabatan Wakil Bupati Busel terjadi kekosongan. Arusani sendiri memang belum memikirkan siapa calon pendampingnya nanti, namun jabatan wakil bupati yang pernah diembannya mulai didiskusikan banyak pihak.
Sejumlah figur digadang-gadang bakal berpotensi menjadi pendamping Arusani, mulai bermunculan. Diantaranya muncul dari beberapa kader partai pengusung. Antara lain kader PDIP, La Ode Muhrim Bay, Agus Sanaa, Hasan Alif, Rais Jaya Rachman, Syahrul.
Tak ketinggalan beberapa tokoh dari partai pengusung juga masuk dalam daftar yang diperhitungkan. Diantaranya kader Golkar Kabupaten Busel, La Hijirah, Ketua Demokrat Kabupaten Busel, Pomili Womal, mantan Wakil Ketua DPRD Baubau, Aris Marwan Syahputra, kader PKS, Muhadi dan berbagai macam figur lainnya yang muncul dari kalangan politisi maupun dari profesional.
Terkait mencuatnya sejumlah figur calon pendampingnya, kepada sejumlah wartawan, La Ode Arusani mengaku belum fokus memikirkan siapa yang layak mendampinginya menjalankan sisa masa jabatannya.
Meski begitu, orang nomor satu di Buton Selatan ini mengharapkan figur yang memiliki keinginan besar membangun Buton Selatan.
“Saya akan lihat kalau dia berpotensi dan memiliki keinginan besar membangun busel maka welcome. Kalau sudah berjalan pasti kita akan lihat siapa figur yang berpotensi untuk membangun Busel,” ungkapnya.
Dikatakan usulan wakil bupati busel merupakan gawaian dari partai pendukung. Nantinya empat partai pendukung akan mengusulkan kandidat wakil bupati.
Sebagai salah satu partai pendukung, lanjut Arusani, PDIP akan ikut mengajukan nama. Tentunya figur yang akan didorong diusulkan melalui ketua PAC.
“Ada empat partai pendukung, golkar, PDIP PKS dan demokrat. Empat partai ini masing-masing dapat mengusulkan jagoannya,” ungkap Arusani. (adm)
