KENDARI, Rubriksultra.com– Anggota Komisi V DPR RI, Ridwan Bae mengaku kaget mendapatkan kabar adanya warga Muna yang terlibat jaringan terorisme, Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sebelumnya, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat warga Muna di lokasi berbeda.
“Saya khawatir dan kaget dengan adanya informasi ini,” kata Ridwan Bae via sambungan telepon seluler, Rabu 15 April 2020.
Ridwan menyebut, Muna yang juga kampung kelahirannya adalah daerah yang menjunjung tinggi persaudaraan dan masyarakatnya tidak terlibat dalam jaringan seperti terorisme ini.
“Warga Muna itu kritis terhadap informasi atau pengetahuan baru. Tapi, dengan adanya jaringan teroris di Muna, perlu diwaspadai sejak dini,” bebernya.
Sebagai mantan Bupati Muna dua periode, Ridwan paham dengan situasi masyarakat di sana. Ia menilai ajaran macam terorisme itu sulit diterima masyarakat karena bertolak belakang dengan falsafah orang Muna.
“Di Muna itu terkenal saling bantu dan tidak saling menebar ancaman macam organisasi terlarang. Saya paham betul masyarakat Muna soal itu,” jelasnya.
Ada pun mengenai kajian-kajian keagamaan, Ridwan menyebut, tidak pernah menyinggung soal kelompok terorisme terlebih mengarah atau bergabung dengan organisasi membahayakan itu.
“Saya juga kaget ada senjata api yang turut diamankan. Ini berarti berbahaya sekali,” imbuhnya.
Untuk itu, ia menekankan kepada Kapolres Muna dan aparat keamanan lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini terhadap orang-orang yang dicurigai bisa berafiliasi dengan organisasi terlarang dan berbahaya itu.
“Kapolres harus tingkatkan personel intelijennya. Baru kali ini kita dengar ada teroris ditangkap di Muna. Polisi harus waspada dan melakukan antisipasi di masyarakat soal kelompok-kelompok ini,” tekannya.
Selain kepada petugas keamanan, Ridwan juga meminta kepada Bupati Muna LM Rusman Emba selaku kepala daerah bersama struktur di bawahnya agar meningkatkan sosialisasi di masyarakat tentang bahaya terorisme ini.
“Rusman harus waspada. Seluruh perangkat di bawahnya harus bekerja mendeteksi secara dini siapa saja yang terlibat dalam jaringan ini. Kepala desa dan lurah harus identifikasi warganya. Bayangkan empat orang yang ditangkap. Ini telah mencoreng Muna yang menjunjung tinggi budaya dan agama tanpa menyebar ketakutan,” tututrnya. (adm)
Sumber : Inilahsultra.com