Legislator Golkar Busel Nyaris Disandera Massa Pendemo

Anggota DPRD Busel, La Hijira saat diselamatkan anggota Kepolisian. (Foto Asmar)

-Sehari Sebelumnya Istrinya di Non Job Bupati Busel

BATAUGA, Rubriksultra.com- Sekelompok massa aksi demonstran yang tergabung dalam Pemuda Kepton Kabarakati melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Buton Selatan, Kamis 18 Juni 2020.

Aksi yang digelar sekitar pukul 12.30 WITA itu berujung ricuh. Salah satu anggota DPRD Busel, La Hijira malah disandera massa pendomo dan nyaris diikat di pohon ketapang.

Beruntung pihak kepolisian cepat mengamankan La Hijira. Upaya penyandraan tersebut dilakukan lantaran massa pendemo marah terhadap lembaga wakil rakyat Busel.

Ini dikarenakan La Hijira mengaku pihak DPRD Busel belum bisa membentuk panitia khusus pengusutan dugaan ijazah palsu Bupati Busel.

La Hijira yang dihubungi melalui via telponnya membenarkan penyandraan tersebut. Kata dia, penyanderaan itu tidak menjadi persoalan dan itu wajar dilakukan sebagai bentuk ketidak puasan kekecewaan massa aksi.

“Jadi mereka (massa aksi) ini tidak puas dan kecewa dengan jawaban saya. Saya nyatakan belum bisa membentuk pansus pengusutan dugaan ijaza palsu bupati mengingat anggota dan unsur pimpinan DPRD Busel tengah keluar daerah,” ungkapnya.

La Hijira menjelaskan, sejumlah anggota dan usur pimpinan DPRD Busel tengah melakukan Kajian Antar Daerah (KAD) di Kota Kendari dan Kabupaten Muna terkait penanggulangan Covid-19.

“Mereka memaksa keinginannya terhadap pembuatan pansus itu harus diakomodir. Namun saya sampaikan saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Saya meminta waktu sampai hari senin, tapi mereka tidak percaya,” jelasnya.

La Hijira berharap tuntutan pembuat pansus ini secepatnya diakomodir sehingga kasus dugaan ijazah palsu tersebut menuai titik terang.

“Ada dua kemungkinan ini, apakah kita buktikan bahwa ini bukan ijazah palsu atau pembuktian memang ini ijazah palsu. Olehnya itu perlu adanya pansus supaya ada titik terang,” tandasnya.

Baca Juga :  Busel dan IAIN Kendari Teken MoU Peningkatan SDM

Kejadian yang menimpa Legislator Golkar ini, ibarat jatuh tertimpah tangga pula. Sehari sebelum disandera massa pendemo, istrinya atas nama Haidar yang menjabat sebagai Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dinon job Bupati Buton Selatan.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Busel, La Ode Firman Hamzah menjelaskan pemberian non job kepada istri La Hijira itu merupakan implementasi penilaian kinerja dalam rangka percepatan pencapaian visi misi Bupati Busel.

“Konsep yang diterapkan oleh pak bupati Buton Selatan hari ini adalah berbasis kinerja. Untuk mendapatkan percepatan-percepatan itu harus ditunjang oleh kinerja aparatur yang optimal juga,” singkatnya. (adm)

Facebook Comments