BAUBAU, Rubriksultra.com– Gedung SMKN 2 Baubau yang ambruk tiba-tiba pada Kamis, 18 Juni 2020 lalu ternyata sudah diusulkan untuk direhabilitasi sejak 2018 lalu. Namun, hingga kini belum terealisasi.
Kepala SMKN 2 Baubau, La Safini mengatakan, kondisi bangunan sekolah sudah disuarakan untuk direnovasi ke pemerintah tingkat atas. Utamanya bangunan dewan guru dan kantor yang telah berdiri sejak 1995 atau kini sudah berumur 25 tahun.
“Meski beberapa kali sudah lama saya ajukan, hanya saja namanya juga ditingkat atas, mungkin masih banyak hal-hal yang menjadi pertimbangan sehingga sampai saat ini belum ada realisasi,” katanya.
Ia pun sadar bila tahun ini proposal anggaran tidak akan bisa direalisasi. Sebab saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 yang membuat sebagian anggaran diprioritaskan untuk penanggulangan wabah.
La Safini pun menyampaikan keluh kesahnya terkait bangunan roboh yang sudah berumur 25 tahun. Kata dia, sebagian ruang dewan guru terpaksa harus ditopang menggunakan kayu agar tidak roboh menimpa guru ketika berada di ruangan tersebut.
“Itu ruang guru sudah lama ditopang ditengahnya, kalau penopang itu lepas maka roboh semua itu,” katanya.
Saat bangunan tersebut roboh pada Kamis lalu, semua guru respon berlari menjauh dari bangunan karena diketahui bangunan itu sudah lapuk.
“Makanya pada saat robohnya bangunan itu semua guru lari keluar meninggalkan bangunan karena mereka mengira bangunan itu roboh, untung hanya bagian selasar. Kebetulan saat itu kita sedang rapat sosialisasi secara online bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sultra,” tutupnya. (adm)
Penulis : Ady