Batauga, Rubriksultra.com – Ratusan warga Buton selatan yang tergabung dalam gerakan cinta Busel ini melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD Buton Selatan, Rabu (24/6).
Massa aksi yang tergabung dari perwakilan masing-masing Kecamatan Se Busel ini datang mencari anggota DPRD yang yang menurut mereka melakukan konspirasi bermuatan politik di Buton Selatan.
Salah satu orator, Madin mengatakan sebagai salah satu putra daerah, pihaknya berani melakukan aksi ini untuk menunjukan perlawanan kepada anggota DPRD Busel.
Menurutnya, sikap anggota DPRD Busel kemarin telah menampakkan wujudnya bukan sebagai wakil rakyat busel.
“Kemarin anggota DPRD Buton Selatan telah membentuk panitia khusus atas dasar aksi demontran yang dilakukan warga luar Buton Selatan. Mereka tidak sadar ternyata ada oknum-oknum yang membentuk gerakan itu demi kepentingan politiknya. Ironisnya lagi para anggota DPRD itu menggunakan hak angketnya sebagai dasar membentuk pansus itu. sementara mereka paham hak angket yang disebut dalam pasal 159 Undang-undang nomor 23 tahun 2018 tersebut digunakan untuk penyelidikan kebijakan pemerintah diduga bertentangan dengan undang-undang, bukan pada persoalan penyelidikan dugaan penggunaan ijazah palsu,” ungkapnya.
Mereka menilai ketidakpahaman DPRD Busel saat ini menjadi corong meloloskan kepentingan politik itu.
Sikap DPRD mengorbankan harapan masyarakat yang telah berjuang pemekaran daerah Busel beberapa tahun lalu.
Ia menambahkan gerakan saat ini merupakan gerakan damai dan beradat. Ini salah satu wujud kekecewaan masyarakat.
“Kami tegaskan gerakan ini dibangun atas kemarahan kami. bukan gerakan yang tidak beretika yang menginjak-injak meja rapat di hadapan anggota DPRD,” tutupnya.
Sekadar diketahui, sehari sebelumnya sekelompok massa juga menggelar aksi menuntut DPRD Busel melakukan penelusuran terhadap dugaan kepemilikan ijazah palsu Bupati Busel. Aksi tersebut melahirkan keputusan pembentukan pansus dewan. (adm)
