BAUBAU, Rubriksultra.com- Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Baubau mengelola total pagu anggaran sebesar Rp 1,3 triliun. Anggaran ini akan disalurkan di enam wilayah Kepulauan Buton (Kepton).
Kepala KPPN Baubau, Nazuar mengatakan, alokasi anggaran ini terbagi dua realisasi. Masing-masing realisasi belanja pemerintah pusat dan realisasi dana transfer dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan Dana Desa (DD).
Kata Nazuar, anggaran yang telah disalurkan sudah senilai Rp 467 miliar dari total pagu anggaran yang dikelola.
Khusus wilayah Kota Baubau, penyaluran DAK fisik telah disalurkan senilai Rp 14 miliar. Sebarannya bidang pendidikan senilai Rp 1,3 miliar, bidang lingkungan hidup senilai Rp 3,1 miliar, dan bidang kesehatan senilai Rp 9,5 miliar.
“Sedangkan untuk DAK fisik di bidang lainnya, hingga akhir Juni 2020 belum dapat disalurkan,” katanya.
Kendati begitu, Nazuar mengaku sudah ada Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.07/2020. Dengan begitu, KPPN sudah diberikan izin untuk menyalurkan DAK fisik untuk bidang lainnya.
Masing-masing bidang sanitasi senilai Rp 1,8 miliar, perumahan dan pemukiman Rp 3,3 miliar, industri kecil dan menengah Rp 475 juta, Kelautan dan perikanan Rp 1,4 miliar dan pariwisata Rp 1,4 miliar.
“Sehingga total dana cadangan DAK fisik untuk Kota Baubau sebesar Rp 8,6 miliar,” katanya.
Nazuar mengatakan, DAK fisik dana cadangan tersebut akan disalurkan dalam dua tahap. Tahap pertama mulai Juli sampai dengan September minggu ketiga dengan besaran 50 persen.
Tahap kedua mulai September minggu ketiga hingga Desember 2020 dengan sebesar selisih antara rencana kebutuhan dana dengan penyaluran tahap pertama.
“Dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik cadangan ini sudah harus diterima KPPN paling lambat tanggal 31 Agustus 2020 untuk tahap satu dan 7 Desember 2020 untuk tahap dua,” katanya.
Nazuar berharap besar DAK fisik yang telah tersalurkan dapat digunakan dengan baik dan dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi di Kota Baubau. Khusus DAK fisik yang disalurkan di bidang kesehatan diharapkan dapat mendukung ketersediaan tambahan peralatan medis untuk pencegahan dan penanganan Covid-19.
“Kepada yang mengelola anggaran agar amanah,” tandasnya. (adm)
Penulis: Ady