BAUBAU, Rubriksultra.com- Selain pasien 036 dari Kota Baubau yang lari sampai ke Wakatobi, ternyata masih ada satu lagi pasien yang telah dinyatakan positif di Kota Baubau yang berhasil lolos. Bahkan pasien ini berhasil lari sampai ke Jakarta.
Juri Bicara Gugus Tugas Covid-19 Baubau, dr Lukman membenarkan informasi itu saat ditanya awak media di Sekber Gugus Tugas Covid-19 Baubau, Senin 6 Juli 2020.
“Iya benar. Dia pasien terlabel di Kota Baubau dengan kode pasien 032,” katanya.
dr Lukman mengatakan, pasien tersebut awalnya menjalani rapid test di RS Siloam Buton dengan hasil reaktif. Sehingga data pasien itu masuk dalam OTG Baubau yang mestinya melakukan isolasi mandiri.
Kata dia, karena diduga pasien memiliki urusan pribadi untuk melakukan perjalanan maka yang bersangkutan berusaha mengambil jalur darat dengan menyeberang ke Kota Kendari. Di Kendari, pasien melakukan rapid test dan hasilnya keluar non reaktif.
“Berkat hasil non reaktifnya yang diperoleh dari Kendari itu maka menjadi bekal pasien tadi berhasil lolos dan sampai ke ibu kota Jakarta,” katanya.
Kendati begitu, sampel swab pasien ini terlebih dahulu sudah dikirim ke RSUD Bahtermas Kendari, Provinsi Sultra. Hasilnya keluar terkonfirmasi positif Covid-19 bersamaan dengan 19 orang lainnya pada, Kamis 2 Juli 2020 lalu.
Ketika hendak dihubungi untuk dijemput tim gugus, ternyata pasien sudah lama berada di Jakarta. Diperkirakan pasien sudah berada di Jakarta diatas tanggal 20 Juni lalu.
Tentu hal itu membuat tim gugus kelabakan. Tim berusaha memberikan informasi lintas gugus ke surveilans Provinsi Sultra lalu provinsi berkoordinasi sampai ke surveilans Jakarta untuk mencari tahu keberadaan pasien tersebut.
“Kondisi ini kita sudah koordinasikan ke suveilans provinsi dan provinsi sudah mendapat data-datanya semua sehingga diteruskan koordinasinya ke surveilans Jakarta untuk dicari dan ditindaklanjuti kepada pasien ini,” jelasnya.
Meski begitu, Ia mengaku upaya pencegahan dari tim Gugus Tugas Covid-19 Baubau sudah dilakukan. Tracing sudah dilakukan kepada yang pernah kontak erat dengan pasien.
Hasil rapid tes dari tracing yang dilakukan menunjukkan hasil non reaktif. Sehingga tindakan selanjutnya, tim gugus melakukan penyemprotan ke rumah pasien.
“Pasien ini seorang pengusaha, KTP-nya wiraswasta. Pasien ini memang KTP-nya beralamat di Jakarta namun domisili di Baubau. Aktifitasnya kemungkinan sering bolak balik Jakarta-Baubau,” tutupnya. (adm)
Penulis: Ady