BAUBAU, Rubriksultra.com- Simulasi resepsi pernikahan di tengah pandemi Covid-19 digelar Paguyuban Vendor Pernikahan se-Kota Baubau di gedung Pancasila, Senin 6 Juni 2020.
Simulasi ini dalam rangka meminta izin kepada Pemerintah Kota Baubau untuk mengeluarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) resepsi pernikahan di tengah pandemi Covid-19.
Paguyuban vendor resepsi pernikahan tersebut mulai dari Yeyen Mangement, Fenye Wedding Organizer, Naila Dekorasi, Amin Efu Dekorasi, Semerbak Dekorasi, Wisni Dekorasi, Khalisyah Dekorasi, Mr Ken Dekorasi, Yeyen Magemen. Selain itu, ada juga Sabian Sound System bersama The Great Project Band, Komunitas Foto Grafer, Komunitas Vidio Grafer, hingga seluruh Ketering di Kota Baubau.
Semua vendor bersatu menampilkan simulasi yang akan dilaksanakan nanti ketika telah mendapat restu. Mulai dari bagaimana prosesi akad nikah sampai resepsi pernikahan di gedung.
Pantauan media, prosesi resepsi dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan. Di sayap gedung disiapkan tempat cuci tangan, bagi tamu yang ingin masuk terlebih dahulu diperiksa suhu tubuhnya.
Setibanya didalam, nampak pemandangan berbeda. Sejatinya gedung mampu menampung ribuan orang, kini diatur berjarak satu meter dan hanya mampu menampung beberapa orang saja.
Biasanya tamu undangan saling bersalaman, kini tidak boleh.Makanannya pun biasanya prasmanan (sendok sendiri), kini disiapkan dalam bentuk nasi kotak.
Tamu yang datang tidak diperkenankan berlama-lama. Tamu datang, beri selamat, berfoto, lalu pulang membawa nasi kotak.
“Semua ketentuan dan protokol kesehatan yang kami tampilkan itu sesuai anjuran pemerintah. Ini juga hasil rundingan antara vendor dan keluarga kedua mempelai untuk menentukan sistem bagaimana yang digunakan,” kata Ketua Paguyuban Vendor Pernikahan, Wisni Saidu dalam sambutannya dihadapan Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin didampingi Ketua DPRD, Sekda dan Kapolres Baubau.
Wisni Saidu mengaku semua vendor yang hadir mendukung kegiatan ini karena semua terdampak corona. Kegiatan usaha bagaikan lumpuh dan layu karena pandemik Covid-19.
“Kami lumpuh dan layu. Kita mesti menggaji pegawai karena banyak karyawan dibelakang kami yang butuh makan. Selain kewajiban itu, kewajiban membayar pajak, membayar listrik dan lain-lain juga menuntut harus dibayarkan semuanya,” katanya.
Olehnya itu simulasi ini disiapkan, ditampilkan dengan mengedepankan protokol kesehatan.
“Semoga Pemerintah Kota Baubau berkenan memberi izin dan dibuka kembali resepsi pernikahan agar dapat melaksanakan kegiatan seperti semula. Tentu kita siapkan sesuai protokol kesehatan,” jelasnya.
Wali Kota Baubau, Dr H AS Tamrin mengaku mendukung simulasi ini. Namun orang nomor satu di Baubau ini masih belum memberikan kepastian untuk memberikan izin atau tidak.
“Semua orang kena imbas dari Covid-19 ini. Bahkan saya sendiri kena imbas,” katanya.
Doktor jebolan IPDN Jatinagor ini mengaku masih ingin mendiskusikan lebih dahulu bersama semua pihak, baik Polres Baubau, Tim Gugus Tugas Covid-19 dan DPRD Baubau untuk merangkum SOP yang akan dilaksanakan nanti. Hasil rangkuman bahkan belum pasti kapan akan disampaikan.
“Saya dukung kegiatan ini tapi kita rundingkan dulu bagaimana SOP-nya. Sebenarnya kita mengikuti petunjuk pemerintah pusat. Namun kita tidak pungkiri kalau daerah kita merupakan pusat episentrum perdagangan. Bahkan ASN Buton Tengah, Buton Selatan, Buton sebagian tinggalnya di Baubau jadi pergerakan manusia itu harus kita waspadai,” terangnya.
Meski pemerintah bekerja siang malam, namun disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan itu yang mestinya dituntut.
“Karena kendalanya kita sekarang pisycal distancing dan menerapkan protokol kesehatan. Memang sekarang ada permohonan dan bisa memberi kesanggupan, tapi kalau ada lonjakan penambahan positif Covid-19 siapa yang mau disalahkan, pemerintah kah atau siapa,” tutupnya. (adm)
Penulis: Ady