BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau turut mengambil bagian dalam pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-28 tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) 2020. Meski dilaksanakan di tengah pandemi, Pemkot Baubau akan mempersembahkan yang terbaik.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse saat menutup Training Center (TC) peserta MTQ Kota Baubau tahun 2020 di hotel Sun City, Jum’at 28 Agustus 2020.
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Baubau ini tak menampik tiga hari waktu TC untuk persiapan para peserta memang sangatlah singkat. Namun begitu, beberapa metode tambahan telah disiapkan untuk mengasah kemampuan peserta.
“Kami sadar betul tiga hari itu tidak cukup. Makanya kita akan gunakan metode tambahan, masing-masing cabang itu akan dibina lagi pelatih-pelatihnya. Misalkan penghafal akan didampingi pelatih penghafal dan seterusnya,” katanya.
Dikatakan, tiga hari waktu TC ini hanyalah pemberian materi umum secara teknis. Namun untuk pendalaman akan disiapkan waktu dan tempat untuk dibina masing-masing pelatih.
Ditanya target yang ingin dicapai Pemerintah Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengaku tak ingin muluk-muluk. Jelasnya, kata dia, harus lebih baik dari sebelumnya.
“Prinsipnya beberapa cabang lomba yang utama kita ikuti, makanya harus lebih baik lagi dan kita akan persembahkan yang terbaik melalui potensi perwakilan kita,” katanya.
Kabag Kesra Setda Baubau, La Ode Muhammad Arsal menambahkan, pelaksanaan MTQ Sultra ke-28 direncanakan pada 1-4 September 2020. Namun belum ada kejelasan dan ketegasan dari Pemprov Sultra mengenai agenda ini.
“LPTQ Sultra masih berkoordinasi di Jakarta mengenai pelaksaan MTQ yang rencananya dilaksanakan secara virtual. Makanya kita masih menunggu juknis sembari mempersiapkan diri agar kita tidak kelabakan begitu jadwalnya ditetapkan,” katanya.
Kata dia, peserta yang akan mewakili Kota Baubau sebanyak 43 orang. Masing-masing peserta telah digembleng melalui TC yang diadakan selama tiga hari.
“Kita memang akui tiga hari ini sangat tidak mendukung agar pelatih menurunkan kemampuan secara maksimal. Tapi dengan belum adanya waktu yang pasti, maka kita masih punya waktu untuk didudukkan apakah di rumah masing-masing pelatih atau disediakan pemerintah untuk training atau penyegaran kembali. Artinya, untuk MTQ kali ini kita sudah sangat siap,” katanya. (adv)