BAUBAU, Rubriksultra.com- Program sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Baubau yang melibatkan banyak orang terpaksa ditiadakan. Hal itu untuk mencegah penularan Covid-19.
Meski begitu, DP3A Baubau tetap melakukan pencegahan agar kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat ditekan. Salah satunya dengan mengintensifkan peran Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak dan Perempuan.
Sekretaris DP3A Kota Baubau, Samsuri mengatakan, pencegahan yang dilakukan melalui satgas dengan mengawal kasus baik laporan di Polsek, Polres Baubau maupun di DP3A.
“Satgas dibentuk 2017 dan mulai efektif tahun 2018 sampai sekarang. Satgas ini beranggotakan enam orang, ada bagian hukum, bagian psikologis, bagian konselor remaja dan konselor keluarga,” katanya.
Selain pencegahan, satgas juga bertugas mendampingi pemulihan trauma bagi korban kekerasan. Pendampingan bisa berjalan selama beberapa minggu hingga korban benar-benar pulih.
Kata Samsuri, program yang terhambat di instansinya terkait sosialisasi bullying dan kekerasan terhadap anak di sekolah dan sosialisasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di masyarakat ditiadakan sementara.Padahal sebelum pandemi, sosialisasi ini selalu mendapat antusias yang cukup tinggi dari siswa maupun masyarakat
“Insya Allah kalau Covid-19 sudah mereda, kita ajukan lagi kegiatan itu. Kemungkinan anggaran tahun 2021 mendatang,” katanya.
Samsuri berharap agar Covid-19 cepat berlalu supaya efektifitas kegiatan sosialisasi pencegahan dapat berjalan. (adm)
Penulis : Ady