BAUBAU, Rubriksultra.com- Aktifitas bongkar muat barang di pelabuhan Murhum Kota Baubau mencapai 206.648 kilogram atau 206 ton terhitung sejak Januari hingga September 2020. Aktifitas ini tercatat dari 57 kunjungan kapal.
Hal itu dikatakan Kepala Seksi Lalulintas Angkutan Laut dan Pelayanan Jasa Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Baubau, Suparno, Jumat 2 Oktober 2020.
Kata Suparno, suasana pandemi Covid-19 sama sekali tidak mempengaruhi jumlah aktivitas bongkar muat di pelabuhan Murhum. Bahkan jumlah pendapatan buruh tidak berkurang.
“Hanya mekanismenya saja yang berubah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat selama kegiatan di pelabuhan Murhum,” katanya.
Dikatakan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah tersebut tadi tidak jauh berbeda. Berdasarkan data tahun 2019 diperiode yang sama, jumlah bongkar muat barang mencapai 197.732 kilogram atau 197 ton dengan 54 kali kunjungan kapal.
“Kalau arus keluar masuk barang untuk tahun 2019 dibandingkan tahun 2020 tidak ada perubahan yang signifikan dari segi presentase baik barang bongkar maupun barang muat. Jumlah kunjungan kapal juga hampir sama,” katanya.
Arus barang yang masuk melalui Pelabuhan Baubau paling banyak berasal dari Surabaya dan sebagian kecil dari Makassar. Barang yang paling banyak berupa sembako, ada pula bahan bangunan seperti semen dan besi.
Sedangkan barang yang dimuat dari pelabuhan Murhum paling banyak dibawa ke Surabaya. Barang yang dimuat rata-rata hasil bumi dan hasil laut seperti mete, kayu, rotan dan rumput laut.
Suparno menyebutkan ada dua perusahaan pelayaran yang bergelut di bidang jasa bongkar muat di Pelabuhan Murhum Baubau yakni perusahaan Spil dan Sril. (adm)
Penulis: Ady