BAUBAU, Rubriksultra.com- Dinas Pertanian (Distan) Kota Baubau mulai memfungsikan bantuan mesin panen padi dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk para petani beberapa waktu lalu. Mesin panen ini resmi diuji coba pada musim panen kedua.
Kepala Distan Baubau, Muhammad Rais mengungkapkan, kemampuan mesin bisa mencapai tiga hektare di medan yang sulit. Namun bila medannya bagus bisa sampai lima hektar per hari
Kata dia, alat tersebut sangat memudahkan petani, sebab panen manual bisa memakan waktu tiga hari dengan tenaga kerja 10 orang per hektarnya, sedangkan dengan menggunakan alat hanya membutuhkan tenaga kerja lima orang.
“Dengan adanya alat ini, efisiensi waktu lebih cepat,” ungkap Rais di kantornya, Senin 19 Oktober 2020.
Kendati demikian, Rais mengaku belum bisa menentukan tarif untuk menggunakan alat tersebut. Untuk saat ini, masih mengacu pada tarif alat pengusaha lain, setelah itu baru bisa ditentukan.
“Tarif pengusaha berkisar delapan banding satu. Misal hasil panen sejumlah delapan karung gabah, itu nanti dikurangi satu karung buat tarif alat. Yang jelas nanti tarif kita agak rendah dari pengusaha,” jelas Rais.
Dia mengatakan, para petani sudah memanen sawahnya sejak pekan lalu. Utamanya di Kelurahan Karing-karing.
“Untuk waktu panen tidak serentak karena dipengaruhi waktu panen yang tidak bersamaan dan kurangnya debit air saat menanam. Ada yang panen minggu ini dan ada yang tiga minggu kedepan,” katanya.
Menurut Rais, dimusim panen kedua ini hasil panen bisa lebih tinggi dibandingkan musim lalu, dikarenakan serangan hama penyakit berkurang dan tingkat intensitas matahari dan hujan bagus.
Musim lalu, hama tikus membuat panen terganggu, ditambah lagi dengan adanya Covid-19 yang membuat hasil panen berkurang.
“Sekarang ini kalau dirata-rata kurang lebih 5 ton per hektar karena dihitung karung sekitar 95 sampai 100 karung,” tukasnya. (adm)
Penulis :Ady