Warga Desa Puu Nunu Bombana Cemas Aliran Sungai Ditimbun Perusahaan Tambang

Aliran sungai di Desa Puu Nunu Bombana ditimbun untuk aktifitas tambang. (Foto Agus)

RUMBIA, Rubriksultra.com– Warga di Desa Puu Nunu, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana, kini mulai cemas dan gerah terhadap aktifitas PT. Tambang Bumi Sulawesi (TBS). Pasalnya, aliran sungai di desa itu ditimbun untuk dijadikan jalur transportasi alat berat.

Salah satu warga yang juga sekaligus Ketua BPD Puu Nunu, Saat Latief menyebut, perusahaan TBS dengan leluasa menimbun atau menutup aliran sungai untuk dijadikan akses jalan guna mempermudah arus kendaraan perusahaan dalam mengangkut material tanah.

- Advertisement -

“Dengan berdalih revitalisasi sungai, pohon-pohon besar yang tumbuh di bibir sungai kini sudah rata dengan tanah digusur oleh alat berat. Ditambah aliran air (Sungai) ditimbun atau ditutup yang diperuntukan sebagai akses jalan untuk dilalui kendaraan pengangkut material,”beber Saat Latief kepada media ini melalui sambungan telepon, Senin 16 November 2020

Tentu, kata dia, dengan kegiatan tersebut, warga kini mulai resah dan cemas dengan dampak buruknya ke depan.

“Kami cemas, khawatir sekali bila musim hujan nanti, lokasi penimbunan itu akan jadi sebab munculnya banjir karena alirannya ditutup dan dijadikan jalan bagi perusahaan,” tambahnya.

Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan pemerintah desa dan BPD terkait penimbunan kali (Sungai). Bahkan sejak dua bulan terakhir, persoalan ini dipertanyakan oleh masyarakat kepada kepala desa namun pihak desa selalu melemparkan persoalan tersebut ke pihak perusahaan.

“Intinya sudah ada komunikasi pemerintah desa dan BPD terkait penimbunan kali. Warga sebenarnya resah dengan keadaan yang demikian. Sejak dua bulan yang lalu persoalan ini terus dipertanyakan masyarakat kepada kepala desa, hanya saja sering melemparkan persoalan ke humas (Pihak Perusahaan) padahal beliau yang memberikan izin kepada pihak tambang,”jelasnya.

Ia berharap persoalan tersebut dapat diselesaikan pemerintah desa agar masyarakat tidak resah dan cemas akan dampak yang ditimbulkan.

Baca Juga :  16.721 Warga Bombana Sudah Divaksin

Sementara pihak pemerintah desa dan perusahaan belum memberikan tanggapan resmi. Awak media ini telah berusaha namun pihak tersebut tidak dapat dihubungi hingga berita ini diterbitkan. (adm)

Penulis : Agus S

Facebook Comments