BAUBAU, Rubriksultra.com– Pemerintah Kota Baubau membentuk Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Forum untuk membahas masalah transportasi ini dibuka langsung Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin di Hotel Zenith, Senin 30 November 2020.
Forum itu dibentuk sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mengamanatkan adanya pembentukan forum LLAJ baik ditingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Serta dipertegas melalui Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum LLAJ.
Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin mengatakan transportasi merupakan kebutuhan dasar masyarakat, sedang lalu lintas adalah urat nadi kehidupan masyarakat. Dengan begitu LLAJ mesti diberikan perhatian sehingga berdayaguna dan turut memberi peran.
Kata dia, keterpaduan antar instansi guna mengatasi permasalahan yang semakin kompleks ke depan sangat penting. Makanya forum ini diharap mampu menjembatani kebijakan serta tugas pokok dan fungsi antar stakeholder untuk sama-sama membenahi penyelenggaraan lalu lintas di Baubau.
“Dengan semangat kebersamaan kita ciptakan wadah untuk bersinergi dan saling berkolaborasi. Tujuan akhir yakni memberikan pelayanan kepada masyarakat dari sektor LLAJ yang berkeselamatan,” katanya.
Politisi PAN ini tidak menampik bila Baubau kini telah tumbuh pesat. Berbagai permasalahan di bidang lalu lintas dan angkutan pun juga turut menyertai.
Mulai dari kondisi fisik jalan yang perlu dibenahi, kemacetan lalu lintas, parkir liar, pelanggaran lalu lintas, pelanggaran dimensi standar kendaraan angkutan barang atau ODOL, kecelakaan lalu lintas, hingga penanganan dampak pembangunan terhadap lalu lintas.
“Dengan begitu, dibutuhkan penanganan secara tepat dan membutuhkan kerjasama berbagai pihak,” pintanya.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat wilayah XVIII Sulawesi Tenggara, Benny Nurdin Yusuf mengakui kalau di perkotaan punya masalah kompleks lalu lintas yang sering terjadi. Salah satunya tidak seimbangnya permintaan penawaran atau demand supplay.
Bukan hanya itu saja, luas jalan yang tidak seimbang dengan volume kendaraan juga menjadi masalah kompleks. Bahkan pemicu kemacetan juga datang dari perilaku pengendara dan pelaku usaha yang tidak taat.
“Persoalan-persoalan inilah yang kita bahas dalam forum ini untuk menjadi masukan kepada pemerintah daerah agar bisa mengambil kebijakan menata lalu lintas dan angkutan jalan ke depan,” bebernya.
Menurut Benny, untuk membenahi penyelenggaraan lalu lintas di Kota Baubau perlu ditingkatkan transportasi umum. Hal itu untuk mencegah penggunaan kendaraan pribadi.
“Karena itu biang kemacetan. Kemudian buka pusat pertumbuhan ekonomi baru agar konsentrasi masyarakat tidak bertumpuh pada satu titik saja. Apalagi Baubau memiliki wilayah cukup luas dan itu mungkin dilakukan,” tutupnya. (adm)
Laporan : Ady
