BAUBAU, Rubriksultra.com– Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Baubau berkomitmen bakal mengatasi krisis stok darah. Sebab, acap kali media sosial dibanjiri pesan berantai yang membutuhkan transfusi darah.
Ketua PMI Kota Baubau, Yulia Widiarti mengatakan, program kerja utama PMI ke depan adalah mengatasi krisis darah yang sudah lama menjadi masalah di masyarakat Baubau. Salah satu masalahnya adalah Unit Transfusi Darah (UTD) tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.
“Makanya kita akan segera agendakan pertemuan dengan PMI Kabupaten Buton untuk duduk bersama membahas kejelasan status UTD. Sebab UTD tersebut berdiri di Kota Baubau namun masih dikelola PMI Buton,” katanya.
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Baubau ini, secara legalitas fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan donor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian darah (UTD) tersebut sudah jadi aset Pemerintah Kota Baubau sejak mekar dari Kabupaten Buton.
“Kita lakukan pertemuan itu agar bisa diambil alih pengelolaannya dengan tujuan agar kegiatan transfusi darah serta tugas-tugas ataupun fungsi palang merah di Baubau bisa kita maksimalkan,” tandasnya.
Dikatakan, Pemerintah Kota Baubau telah membantu dana senilai Rp 300 juta untuk mendukung program PMI ke depan.
“Meski begitu, kita juga akan mencari dukungan anggaran lain dari provinsi, pusat maupun dana hibah luar negeri agar program kerja lima tahun ke depan dapat lebih maksimal terlaksana,” tutupnya. (adm)
Laporan : Ady