Jembatan Buton-Muna Bakal Jadi yang Terpanjang di Asia Tenggara

Desain pembangunan Jembatan Buton-Muna dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sultra. (Foto Istimewa)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Pembangunan jembatan Buton-Muna dalam perencanaannya membutuhkan lahan seluas 70 hektar. Bila hal ini dapat terealisasi, maka jembatan ini akan menjadi jembatan dengan bentangan antara tiang panyangga utama terpanjang di Asia Tenggara.

Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir Nasrun Nasioe menjelaskan, awalnya pembangunan jembatan Buton-Muna direncanakan sepanjang 600 meter saja. Namun setelah diteliti, ternyata lebih efisien dibangun jenis suspension bridge atau jembatan gantung dengan panjang 1.180 meter dan lebar 20 meter.

- Advertisement -

Dijelaskan, bentang jembatan antara tiang penyangga utama di tebing sisi pulau Kabupaten Buton Tengah (disebut sisi Muna) dan tiang tebing sisi Kota Baubau (disebut sisi Buton) berjarak 762,5 meter. Sedang panjang jalan pendekat ditambah panjang jembatan 1.180 meter menjadi 2.954 meter.

“Iya benar, (Jembatan Buton-Muna) akan menjadi jembatan dengan bentang utama terpanjang se-Asia Tenggara, melampaui jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara saat ini yang ada di Situ Gunung Sukabumi, Jawa Barat yang panjangnya 243 meter dan tinggi 107 meter di atas sungai,” kata Ir Nasrun Nasioe usai rapat koordinasi kesiapan lahan rencana pembangunan jembatan Buton-Muna di kantor Wali Kota Baubau, Senin 11 Januari 2020.

Kata dia, pengerjaan jembatan masih dalam tahap perencanaan. Dibutuhkan 70 hektare lahan untuk pembangunan jembatan, masing-masing 35 hektare di Kota Baubau dan 35 hektare di Kabupaten Buton Tengah.

“Kementerian berharap lahan-lahan dikedua sisi segera dibebaskan agar nanti tidak ada lagi hambatan dalam proses pembangunan sehingga manfaat jembatan bisa dirasakan masyarakat,” katanya.

Sekda Kota Baubau, Dr Roni Muhtar mengatakan, sesuai instruksi Wali Kota Baubau Dr AS Tamrin, pihaknga langsung membentuk tim untuk secepatnya menyiapkan 35 hektare lahan yang dibutuhkan.

Baca Juga :  Satpol-PP bakal Tertibkan Parkir dan PKL di Baubau

“Saya dipercayakan membawahi anggota tim untuk memetakan lahan mana saja yang harus siap sebelum pembangunan,” katanya.

Dr Roni Muhtar mengaku telah menyiapkan lahan yang dibutuhkan sebelumnya. Namun dalam pembahasan terdapat penambahan perluasan kawasan

“Makanya dibentuk tim tadi. Tapi kita upayakan secepatnya menyiapkan lahan 35 hektare itu secara bertahap. Mau tidak mau kita harus siapkan, sebab pembangunan jembatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.

Menurutnya, jembatan Buton-Muna akan berdampak positif bagi masyarakat. Dampaknya berlipat ganda atau multiplier effect mulai dari meningkatnya sektor pariwisata yang sudah ada dan bakal menumbuhkan destinasi pariwisata baru dan menumbuh kembangkan perekonomian didaerah sekitar jembatan tersebut.

Dikatakan, anggaran pembebasan lahan pada tahun 2021 sudah disiapkan sekitar 4 miliar lebih. “Kemungkinan jumlah itu akan ditambah lagi sesuai perluasan lahan yang diperlukan,” tutupnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Rubriksultra.com, lokasi pekerjaan terletak di Desa Baruta Kecamatan Sangia Mambulu Kabupaten Buton Tengah dan Kelurahan Palabusa Kecamatan Lea-lea Kota Baubau. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments