BAUBAU, Rubriksultra.com- Gubernur Sultra, H. Ali Mazi berkomitmen menggenjot pembangunan di Sultra Kepulauan. Hal itu ditunjukkan saat kunjungan kerjanya di Kota Baubau dan Kabupaten Buton, Sabtu 30 Januari 2021.
Dalam kunjungannya ini, orang nomor satu di Sultra itu meninjau sejumlah lokasi pembangunan infrastruktur penting. Diawali dengan peninjauan lokasi pembangunan monumen patung Pahlawan Nasional, Sultan Himayatuddin atau lebih dikenal dengan nama “Oputa Yi Koo”.
Monumen ini dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Sultan Himayatuddin yang baru saja dinobatkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai pahlawan nasional pada 8 November 2019 lalu. Monumen rencananya akan dibangun di kawasan Kotamara, Kota Baubau yang akan dilaksanakan Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra dengan anggaran Rp 20 hingga Rp 30 miliar.
Selanjutnya, Gubernur Sultra didampingi Wali Kota Baubau dan Wakil Wali Kota Baubau serta rombongan mengunjungi Bandara Betoambari. Disini dibahas terkait peningkatan dan perluasan runway bandara.
H. Ali Mazi saat berdiskusi dengan Kepala Bandara Betoambari, Nurul Anwar memerintahkan agar rencana perluasan runway yang semula 2.500 meter diperpanjang menjadi 3.000 meter. Begitu pula lebar runway yang semula 45 meter menjadi 60 meter.
Instruksi itu disampaikan agar maskapai Airbus dan pesawat berbadan lebar lainnya bisa masuk dan mendarat di Bandara Betombari. Hal ini juga sebagai pendukung Kota Baubau sebagai persiapan Ibukota Provinsi Kepulauan Buton.
“Untuk lahan, agar Pemerintah Kota Baubau melakukan langkah-langkah percepatan untuk pembebasan lahan. Sebisanya tidak merugikan masyarakat,” tegas Gubernur Sultra.
Tuntas di Bandara Betoambari, H. Ali Mazi beserta rombongan menuju Kantor Wali Kota Baubau untuk mendengarkan presentasi Wali Kota Baubau, Dr AS Thamrin terkait kontroversi konsep yang dibangun melalui disertasi doktoral wali kota terkait Polima.
Adapun agenda pertemuan tersebut tidak masuk dalam rundown kegiatan kunjungan kerja. Namun dianggap cukup penting, maka pertemuan tersebut digelar.
Dalam Disertasi tersebut, Dr AS Tamrin mendudukan konsep Bhinci-Bhincikikuli menjadi bagian dari dasar membangun konsep Polima atau lima po. Konsep Polima kemudian ditranskonsep dengan Pancasila.
Dijelaskan Dr AS Tamrin bahwa Polima merupakan 5 dasar membangun masyarakat Buton, diantaranya Po-bhinci-bhincikikuli (salimg toleransi) yang diintepretasikan sebagai ketuhanan yang maha esa, Po-Maamasiaka (saling menyanyangi) diinterpretasikan sila kedua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab.
Po-maemaeaka (saling menanggung rasa malu dan berjiwa besar) diintepretasikan sila ketiga persatuan Indonesia, Po-angkaangkataka (saling mengangkat harkat dan martabat) diintepretasikan sila keempat, dan Po-piapiara (saling mengayomi) diinterpretasikan sila kelima keadilan sosia bagi seluruh rakyat Indonesia
Namun kemudian menjadi pertanyaan di masyarakat bahwa Bhinci-bhincikikuli adalah payung dari empat po di atas sehingga tidak bisa disejajarkan.
Gubernur Sultra, H.Ali Mazi memberi pencerahan bahwa hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan. Sebab kedudukan budaya dan falsafah tidak perlu disejajarkan dengan disertasi.
“Disertasi adalah sebuah konsep ilmiah yang kedudukannya sebagai sebuah dasar keilmuan,” katanya.
Selain itu, gubernur juga memberi pencerahan terkait disiplin dan ketaatan pejabat Kota Baubau karena pada pertemuan tersebut justru banyak dihadiri dari rombongan Pemerintah Provinsi Sultra.
Usai pertemuan, H.Ali Mazi melanjutkan perjalanan menuju Kelurahan Waruruma, Kecamatan Kokalukuna untuk meninjau pembangunan jalan Bypass. Dilanjutkan di Kecamatan Lea-Lea, Kelurahan Palabusa untuk meninjau rencana pembangunan mega proyek jembatan penghubung Buton-Muna.
Selesai sejumlah peninjauan pembangunan di Kota Baubau, H. Ali Mazi bertolak ke Kabupaten Buton. Namun sebelum menuju Rujab Bupati Buton, gubernur menyempatkan diri mengunjungi makam sang ayah yang dimakamkan di dalam masjid yang dibangun oleh Gubernur.
Dalam proses nyekar, H. Ali Mazi menyempatkan melakukan opname pembangunan masjid yang dalam proses penyelesaian.
Diakhir masa kunjungan kerjanya di Kabupaten Buton, gubernur dan rombongan menghadiri ramah tamah penyambutan kunjungan kerja. Dalam sambutannya, H. Ali Mazi menghimbau kepada bupati agar kepala OPD lebih kompeten dan loyal dalam menjalankan tugas.
Salah satu kompetensi dan loyalitas adalah menangkap isu kunjungan kerja gubernur menjadi sarana kolaborasi progran dan kegiatan kabupaten dan provinsi.
Selain itu, gubernur juga mennyampaikan akan kehadiran 16 dirjen dari Kementerian Kemaritiman dan Investasi yang akan melakukan peninjauan aspal Buton dalam progran pembangunan 1.000 km jalan memggunakan aspal Buton.
H. Ali Mazi juga menyampaikan bila salah satu bentuk kunjungannya di Kabupaten Buton juga untuk meninjau pembangunan lapangan olah raga untuk persiapan Porprov ke-14 tahun 2022. Begitu juga dengan program pemindahan pemukiman masyarakat bajo ditempat yang aman dari ancaman bencana.
“Saya juga menekankan agar perlunya kerjasama yang baik antara dinas provinsi dan kabupaten, sehingga pembangunan infrastruktur kabupaten dapat dilakukan secara secara bersama,” tandasnya. (adm)