BAUBAU, Rubriksultra.com- PLN UP3 Baubau tengah meneliti penyebab korsleting listrik di kubikel Gardu Hubung (GH) Rajawali yang berada di Kelurahan Kadolomoko yang menjadi penyebab padam total di lima daerah di Kepulauan Buton (Kepton) pada Minggu malam, 24 Januari 2021 sekira pukul 19.45 WITa kemarin. Sebab hal ini baru pertama kali terjadi.
“Sepanjang Januari 2021, kejadian semacam ini baru kali pertama terjadi. Beberapa malam sebelumnya, pernah terjadi padam lampu di jalur area keraton ke atas, namun bukan karena korslet, tapi karena pohon tumbang,” kata Manager PLN UP3 Baubau, Agus Susanto di kantornya, Senin 25 Januari 2021.
Kata Agus, kubikel GH Rajawali yang berada di Bure merupakan tempat sinkron penyulang ekspres PLTU Baubau dan sistem PLTD Baubau. Penyulang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari gardu induk ke gardu distribusi.
“Terjadi flash over disitu, sehingga ada percikan api yang menyebabkan terkena alat-alat yang lain, maka terjadi interkoneksi dari jaringan PLTU dengan PLTD. Karena ada gangguan itu, proteksi di pembangkit bekerja jadi padam listrik,” jelas Agus.
Untuk meneliti penyebab korsleting, bukan hanya domain PLN UP3 Baubau saja, melainkan juga ada perwakilan dari PLTD, UPB dan DCC untuk membahas itu.
“Tapi karena ini emergency, maka kita upayakan secepatnya biar kembali normal, hasilnya sekarang sudah normal. Namun saat ini teman-teman di lapangan masih bekerja. Jadi bukan hari ini bekerja hari ini bagus, ya. Harus ada pengadaan barangnya untuk mengganti alat yang terbakar tadi,” tandasnya.
Ia pun meminta maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang dirasakan. Pihaknya akan berupa di tengah pandemi covid-19 dan cuaca yang ekstrem, suplai kelistrikan di Kepton tetap andal dan tidak ada kendala yang memberatkan lagi. (adm)
Laporan: Ady