Satgas Pemuda Covid-19 Sultra Segera Deklarasikan Platform Sahabat Vaksin

Satgas Pemuda Covid-19 Sultra berpose bersama. (Foto Istimewa)

KENDARI, Rubriksultra.com– Satuan Tugas Pemuda Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) akan mendeklarasikan platform baru yang bernama Sahabat Vaksin Sulawesi Tenggara. Tujuannya untuk mensosialisasikan atau mengedukasi tentang segala informasi vaksin yang beredar di Indonesia secara umum dan Sulawesi Tenggara di 17 kabupaten dan kota secara khusus.

Kepala Dinas Kominfo Sultra, M. Ridwan Badallah mengatakan, saat ini banyak disinformasi atau hoax tentang vaksin yang tersebar dari berita-berita online yang tidak jelas sumbernya. Selain itu banyak konten-konten yang tersebar di Whatsapp Group (WAG) yang sama sekali tidak dapat dibuktikan sumber dan kebenarannya.

- Advertisement -

“Oleh karenanya KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) dapat dimasivkan dengan komprehensif dan dengan data yang valid dari sumber terpercaya. Karena dengan begitu masyarakat diyakinkan untuk menyukseskan program vaksinasi yang akan datang,” katanya.

Dikatakan, tepat pada 21 Maret 2020 lalu telah terbentuk Satuan Tugas Pemuda Covid-19 Sulawesi Tenggara yang bekerja sebagai support system Pemerintah Sulawesi Tenggara dalam hal ini membantu kinerja Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara. Secara nasional, Satgas Pemuda tersebut merupakan Satgas pertama di Indonesia yang secara legal masuk kedalam Gugus Tugas Penanganan Covid dengan SK Gubernur Sulawesi Tenggara.

Banyak yang telah diperbuat Satgas Pemuda ini, mulai dari pengelolaan data, pengelolaan informasi website, media sosial (Facebook, Instagram) dengan jumlah Pengikut 86.073 orang di Facebook dan 21.000 orang di akun Instagram.

Bukan hanya itu Satgas Pemuda ini telah menorehkan tinta emas dikancah Nasional dengan masuk kedalam Hotline Buku terbitan Universitas Indonesia bekerja sama dengn BNPB Nasional dengan judul Pengalaman Indonesia dalam Menangani Wabah Covid-19 di Indonesia dan masih banyak lagi terobosan inovasi yang telah dilakukan oleh Satgas Pemuda.

Baca Juga :  Wagub Sultra Apresiasi Langkah BLK Kendari Sediakan Ribuan Masker

Satgas Pemuda ini memiliki Sumber Daya Manusia sejumlah 68 personil yaitu 6 Dokter, 12 lulusan farmasi, 12 lulusan sarjana kedokteran, 15 lulusan sarjana kesehatan masyarakat dan 23 sarjana teknik informatika.

“Nah, dalam waktu dekat ini Satgas Pemuda ini akan mendeklarasikan platform baru yang bernama Sahabat Vaksin Sulawesi Tenggara. Sahabat Vaksin ini juga akan merilis Aplikasi yang berbasis web dan berbasis handphone secara realtime guna membantu kerja-kerja teknis Pemerintah Sulawesi Tenggara dan masyarakat dalam agenda besar yaitu vaksinasi,” katanya.

Aplikasi tersebut juga dilengkapi menu Edukasi dan Informasi dari pra Imunisasi, Imunisasi sampai dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunusasi) dengan mudah dan dari aplikasi tersebut.

“Kami berharap adanya kami di Sulawesi Tenggara dapat direspon baik oleh semua lapisan masyarakat, pemerintah dan terkhusus para Ormas dan OKP untuk bisa turut andil dalam menyukseskan program Vaksinasi di Bumi Anoa tercinta ini,” katanya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Usnia menambahkan, tahapan Vaksinasi Covid-19 akan dimulai terhitung tanggal 13 Januari-15 Januari 2021 dengan penyuntikan tahap pertama vaksin serentak di Indonesia.

Kata dia, pada 6 Desember 2020 yang lalu, vaksin tiba di Indonesia, vaksin tersebut merupakan buatan Sinovac yang berasal dari China dengan jumlah 1,2 juta dosis pada tahap pertama. Pada tahap kedua pertanggal 31 Desember 2020 sebanyak 1,8 juta dosis. Dengan begitu jumlah dosis Vaksin yang ada di Indonesia untuk saat ini adalah 3 juta dosis yang akan disuntikkan nantinya.

Vaksin Sinovac dari Cina tersebut tiba telah tiba di Sulawesi Tenggara pada Selasa, 5 Januari 2021 sebanyak 20.400 dosis tahap pertama akan didistribusikan di 17 Kabupaten dan kota yang ada di Sulawesi Tenggara.

Baca Juga :  Serap Produksi Petani Lokal, Pemkab Butur Gandeng Bulog Sultra

Diketahui pada 8 Januari 2021 perkembangan kasus positif Covid-19 Sulawesi Tenggara dengan komulatif postif sebanyak 8.224 kasus, kasus sembuh sebanyak 7.159 kasus, kasus positif Covid-19 sementara dalam perawatan (Isolasi) sebanyak 905 kasus dan jumlah kasus meninggal sebanyak 160 kasus. Sangat riskan jika melihat angka tersebut yang kian hari kian meningkat karena belum maksimalnya 3T dan 3M baik pemerintah dan masyarakat secara umum. (adm)

Facebook Comments