PASARWAJO, Rubriksultra.com- Pemanfaatan Aspal Buton (Asbuton) untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional terus digalakkan. Kementerian Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves ) RI bahkan melihat potensi besar pemanfaatan Asbuton sebagai substitusi impor, karena merupakan produk asli dalam negeri.
Kesiapan pemanfaatan itu bahkan telah ditinjau langsung tiga lembaga kementerian berbeda di sejumlah tambang di Kabupaten Buton. Masing-masing dari Deputi Kementerian Koodinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves ) RI, Perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Peninjauan tim kementerian itu didampingi langsung Gubenur Sulawesi Tenggara, H. Ali Mazidan Bupati Buton, La Bakry serta Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin, serta Kepala OPD lingkup Pemrov Sultra dan Kepala OPD lingkup Pemkab Buton, Senin 1 Februari 2021.
Kunjungan pertama dilakukan di tambang aspal di Lawele, Kecamatan Lasalimu, yang dikelola PT Wijaya Karya (WIKA) Bitumen dilanjutkan dengan peninjauan di Pelabuhan Nambo. Setelah itu rombongan melanjutkan kunjungan di PT Kartika Prima Abadi (KPA) dan dilanjutkan di Pelabuhan Banabungi (PT WIka Bitumen).
Kedatangan sejumlah rombongan kementerian teresebut sebagai wujud komitmen Pemerintah Pusat terkait pemanfaatan dan penggunaan Aspal Buton agar ditingkatkan produksinya. Selain itu, dapat dimanfaatkan lebih banyak lagi untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional agar segera terwujud.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Maritim dan Investasi (Marves) RI, Ayodhia G L Kalake mengatakan, kunjungannya bersama tim dalam rangka menindaklanjuti arahan Menko Marves RI, Luhut Binsar Panjaitan pada rapat koordinasi yang dilaksanakan sebelumnya.
“Tujuannya untuk mendapatkan gambaran mengenai potensi aspal di wilayah Buton. Sekaligus memastikan infrastruktur maupun sarana prasarana pendukung lainnya sehingga pada saat dilakukan pendistribusian ke depanya bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Disini (di Buton), kata Ayodhia, Gubernur Sultra bersama Bupati Buton menunjukkan langsung wilayah yang dapat dieksplorasi dan dieksploitasi untuk kepentingan masyarakat dan perekonomian agar lebih berkembang lagi.
Menurut Ayodhia, komitmen Pemerintah Pusat sudah jelas untuk mendukung pemanfaatan aspal Buton. Dalam skala nasional, Pemerintah melihat pemanfaatan Asbuton juga sebagai substitusi impor, karena merupakan produk asli dalam negeri.
“Ini adalah program nasional dan Presiden sudah berpesan berulang kali. Wilayah Buton dikaruniai oleh Allah suatu kekayaan alam yang luar biasa. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan bijaksana,” ujarnya.
Gubernur Sultra, H. Ali Mazi, SH menyambut baik kedatangan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenmarves beserta rombongan. Menurutnya, kedatangan Deputi dari Kemenkomarves beserta rombongan dalam rangka meninjau langsung kesiapan Aspal Buton untuk program nasional merupakan anugerah yang sangat luar biasa.
“Deputi, Pemerintah Provinsi bersama Kabupaten dan Kota ikut bersama menyaksikan bahwa ini bukan cerita rekayasa tapi betul-betul nyata bahwa aspal Buton untuk digunakan kepentingan bangsa dan negara bahkan luar negeri,” katanya.
Lebih lanjut, Politisi Nasdem itu menyampaikan bahwa penggunaan Aspal Buton di tahun 2021 ini untuk pembangunan infrastruktur jalan nasional telah disepakati dan dianggarkan oleh Kementerian PUPR yaitu sekitar 1.000 kilometer.
“Jadi ini suatu kesyukuran bagi Pemerintah Daerah, maka harus segera didorong dan didukung semua kepentingannya. Baik kepentingan infrastruktur maupun kebijakan daripada pelaksanaan IUP itu sendiri,” katanya.
Sementara itu, mengenai pembangunan infrastruktur pendukung lainnya menurutnya sudah jelas dari Pemerintah Pusat. Termasuk mengenai permintaan masyarakat dan Bupati Buton terkait pembangunan sarana prasarana seperti jembatan akan segera dikerjakan.
“Oleh karena itu kita tinjau lokasinya di Nambo. Kita lihat apa yang harus kita kerjakan. Dan ini tidak bisa menunggu. Langsung diawasi oleh Gubernur. Jadi tidak ada lagi halangan investasi, tidak ada yang ganggu dan segera kita kerjakan,” tegasnya.
Bupati Buton, La Bakry mengungkapkan, pada prinsipnya aspal Buton siap untuk memenuhi kebutuhan pengaspalan jalan 1.000 kilometer di seluruh wilayah Indonesia.
“Saya juga atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Buton menyampaikan terima kasih yang setinggi-tinginya atas kunjungan Pemerintah Pusat dan Gubenur Sultra di Buton dalam rangka meninjau penggunaan aspal Buton. Ini semua tentu membawah berkah bagi Buton ke depan dan akan menjadi kembanggan masyarakat Buton,” katanya.
Ketua Golkar Buton ini menyampaikan, jika penggunaan dan pemanfaatan aspal Buton mulai ditingkatkan maka serapan tenaga kerja akan berjalan dengan sendirinya. Selain itu akan berimbas pada peningkatan pendapatan masyarakat dan memacu pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Jika ekonomi sudah tumbuh cepat, maka tentu pendapatan asli daerah akan terdongkrak. Dari PAD itu juga nantinya akan kembali diputar ke masyarakat,” tandasnya. (adv)