RUMBIA, Rubriksultra.com- Kondisi dermaga di Desa Batuawu, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana begitu memprihatinkan. Dermaga yang pernah dijadikan pelabuhan kapal cepat itu kini sudah tak layak pakai.
Satu persatu tiang penyangga dermaga yang berbahan kayu itu mulai lapuk dimakan usia. Diperparah lagi oleh hantaman ombak dikala cuaca buruk saat musim barat tiba.
Camat Kabaena Selatan, Syamsul Hidayat bercerita, dermaga itu dibangun dari swadaya masyarakat dan Dana Desa. Dermaga kerap dikujungi warga yang berdomisili di Kecamatan Kabaena.
Letak dermaga ini merupakan tempat ideal untuk menangkap jaringan internet. Tak heran bila lokasi ini menjadi primado warga desa untuk berkomunikasi dua arah lewat telepon.
Tak hanya itu, dermaga yang panjangnya kurang lebih 180 meter itu merupakan tempat favorit untuk swafoto. Sebab latar dermaga menonjolkan keindahan laut dan pegunungan.
“Dermaga ini dibangun di era Kepala Desa Gazali Sahlan dan diawal jabatan Hj. Masyura yang kala itu menjabat sebagai wakil dari Haji Tafdil sebagai Bupati Bombana di periode pertama 2011-2017. Juga pernah menjadi rute kapal cepat super jet sekelas MV. Cantika Anugrah dan MV Bahari Express dengan rute Baubau-Mawasangka-Kabaena(Batuawu)-Kasipute. Kini tidak lagi (Digunakan pelabuhan kapal cepat),” kata Syamsul Hidayat di kediamannya, Kamis 25 Februari 2021.
Padahal dengan hadirnya kapal cepat di wilayah itu, sangat membantu meningkatkan perekonomian warga. Karena, warga Kabaena pada umumnya lebih memilih rute kapal cepat, sebab selain cepat, juga dinilai aman dan nyaman.
Syamsul Hidayat mengaku baru ini ada kabar bila rute pelayanan kapal cepat itu akan diaktifkan kembali. Olehnya, dirinya berharap dermaga yang kini sudah tak layak pakai itu dilirik Pemerintah Kabupaten Bombana guna diperbaiki.
“Sebisanya jangan menggunakan material kayu. Karena idealnya pembangunan dermaga menggunakan material beton sehingga dapat menahan terjangan ombak saat musim barat tiba,” katanya.
Untuk saat ini, pemerintah kecamatan berinisiatif mengembalikan dermaga ke kondisi semula. Anggarannya memakai dana wajib yang disetor beberapa perusahaan tambang melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
“Memang kondisinya sudah tidak layak lagi, jadi harus diganti total itu. Sekarang, sudah ada material kayu terkumpul didermaga, sisa kita robohkan dan ganti dengan kayu baru,” bebernya.
Kepala Desa Batuawu, Syafruddin menambahkan, pihaknya kini tengaj dokus membenahi dermaga tersebut. Estimasi anggaran yang dibutuhkan mencapai ratusan juta rupiah.
“Kita sudah siapkan dananya, dan estimasi anggaran sebanyak Rp 150 juta dari dana Comdev/PPM. Rencananya bulan ini mulai pengerjaan,”pungkasnya. (adm)
Laporan : Agus Saputra