BAUBAU, Rubriksultra.com- Direktorat Jenderal Perikanan (Dirjen) Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia menerima usulan pengembangan budidaya perikanan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Baubau. Diantaranya budidaya laut dan budidaya ikan air tawar.
“Usulan tahun 2021 itu sudah berada dimeja Dirjen Budidaya KKP RI dan pada prinsipnya mereka apresiasi program pengembangan budidaya ikan air tawar dan budidaya laut yang kami ajukan,” ungkap Kepala DKP Baubau, Ruslan RZ, di kantornya, Jum’at 5 Februari 2021.
Mantan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Baubau ini mengatakan, usulan itu berupa udang vaname, keramba jaring apung, jaring apung wisata (KJA Wisata), benih ikan air laut dan ikan air tawar serta bantuan sarana dan prasarana (Bansapras) terkait dengan budidaya.
Progres pengembangannya bakal menyasar kelompok-kelompok budidaya di empat Kecamatan, yakni Kecamatan Bungi, Kecamatan Lea-lea, Kecamatan Kokalukuna dan Kecamatan Sorawolio. Sebab kawasan itu merupakan kawasan pengembangan budidaya perikanan.
“Untuk Kecamatan Sorawolio kegiatan budidaya berbasis budidaya air tawar sedangkan untuk Kecamatan Bungi, Lea-Lea dan Kokalukuna berbasis budidaya laut, air payau dan budidaya air tawar,” kata mantan Camat Batupoaro ini.
Dikatakan, dalam mengawali program itu, pihaknya sudah menjalin komunikasi bersama semua balai besar di Indonesia Timur yang telah dipercaya KKP RI terkait pengadaan bibit ikan laut maupun air tawar.
Olehnya itu, DKP Baubau juga akan mengajukan usulan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) calon penerima bantuan ke Dirjen Budidaya KKP RI. Pihaknya mengaku telah menyiapkan data-data kelompok yang akan diusulkan tersebut.
“Karena itu bertahap, kita sedang menunggu hasil estimasi Kementerian bagaimana jumlah pasti nominal anggaran dan kapan akan dikucurkan,”tandasnya.
Ruslan optimis program pengembangan budidaya yang digenjot tahun 2021 ini bakal menekan angka inflasi di bidang pangan khususnya ikan. (adm)
Laporan : Ady