BAUBAU, Rubriksultra.com- Wilayah administrasi Kota Baubau yang sebagian dikelilingi pantai memiliki potensi untuk dikembangkan. Salah satunya di Kelurahan Bone-bone sebagai kampung wisata nelayan.
Anggota DPRD Provinsi Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya akan berupaya untuk mendorong dan memperjuangkan terwujudnya program itu. Legislator Hanura ini telah meninjau langsung lokasi rencana pembangunan saat reses di Kelurahan Bone-bone, Kota Baubau, Selasa 2 Februari 2021.
“Kita coba dorong ke APBD Provinsi Sultra. Sebisa mungkin kita upayakan keinginan besar masyarakat Kelurahan Bone-bone ini terwujud,” tutur Fajar Ishak.
Mantan Anggota DPRD Baubau ini paham betul bila masyarakat sangat mendambakan wilayah pesisir Kelurahan Bone-bone dapat dijadikan kampung wisata nelayan atau kampung nelayan bernuansa wisata. Menurutnya ada ruang-ruang di bibir pantai yang berpotensi dapat dimultifungsikan oleh masyarakat.
Pertama bisa dimanfaatkan sebagai lokasi parkir kapal-kapal nelayan. Selain itu bisa didesain semenarik mungkin untuk menjadi daya tarik wisata tanpa mengubah nilai estetika dari kampung nelayan itu sendiri.
“Untuk meningkatkan keamanan dari terjangan ombak (Kerap terjadi di musim barat), segera kita upayakan pengadaan pemecah ombak. Sembari menunggu grand desain masterplan rencana pembangunannya tentu dengan melalui kajian-kajian,” ujarnya.
Politisi senior Partai Hanura Sultra ini menilai, kehadiran Kampung Wisata Nelayan itu nantinya akan menumbuhkan minat berbelanja dengan adanya pasar dadakan bernuansa wisata. Hal itu bisa menjadi solusi untuk penjual ikan agar tertata dengan rapi.
Hal ini juga sejalan dengan keinginan Puskesmas yang menjamin kesehatan masyarakat dengan menjaga limbah air ikan terbuang langsung ke laut.
“Kita coba buat masterplan kampung wisata nelayan itu dan kemudian menyiapkan Rancangan Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) lalu didorong ke dinas terkait. Dengan begitu landasan kelurahan Bone-bone sebagai kawasan wisata nelayan telah ada,” jelasnya.
Selain itu, menjadi catatan penting bahwa masyarakat ternyata masih membutuhkan bantuan rumput laut, keramba dan katinting. Sedangkan untuk ibu-ibu penenun Kelurahan Bone-bone akan diprogramkan bantuan benang melalui APBD Provinsi Sultra sembari melengkapi proposal yang dibutuhkan.
“Semua itu akan diperjuangkan di APBD provinsi. Sementara yang erat kaitannya dengan Pemerintah Kota Baubau seperti bantuan air bersih akan dibuatkan sumur bor yang bisa kami usulkan di provinsi atas persetujuan Pemerintah Kota Baubau,” pungkasnya. (adm)
Laporan : Ady