RUMBIA, Rubriksultra.com- Pemerintah Kabupaten Bombana berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Pada 2021 ini, sebanyak 45 sekolah baik negeri ataupun swasta siap diakreditasi.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bombana, Andi Arsyad dalam kegiatan Pemantapan Persiapan Pelaksanaan Akreditasi di Hotel Rahmat, Selasa 23 Maret 2021.
Kegiatan tersebut duhadiri Ketua BAN Sekolah dan Madrasah, Prof DR H. Anwar Hafid, dan tim IT, serta seluruh kepala sekolah dari masing-masing sekolah peserta yang bakal diakreditasi.
Andi Arsyad mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memberikan pembekalan kepada para kepala sekolah untuk menghadapi persiapan pelaksanaan akreditasi sekolah yang bakal dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Kita hadirkan Ketua BAN Sekolah dan Madrasah untuk membekali sebanyak 45 peserta sekolah dalam menghadapi proses akreditasi,”tuturnya.
Ia berharap dengan seluruh kepala sekolah dapat menyerap dan menerima materi dari Ketua Pelaksanaan BAN-Sultra agar dalam pelaksanaan akreditasi nanti bisa menghasilkan yang terbaik. Dengan begitu, tinggat pendidikan di Bombana bisa berubah.
Kepala Sub Bagian Perencanaan Dikbud Bombana, Samaruddin menambahkan, jumlah sekolah yang bakal diakreditasi tahun ini sebanyak 45 sekolah yang terdiri dari SD dan SMP baik swasta maupun negeri.
“Dimana, 42 sekolah ini yang belum diakreditasi dan 3 sekolah statusnya sudah terakreditasi namun kita tingkatan status akreditasinya, tadinya akreditasi B kita naikan statusnya jadi A,”bebernya.
Dikatakannya, akreditasi mestinya sudah tuntas pada 2020 lalu. Namun terkendala pandemi Covid-19 sehingga akreditasi dibatasi hanya melibatkan 4 sekolah saja.
“Olehnya itu, ditahun ini kita berinisiatif untuk menuntaskan persoalan ini,” katanya.
Ketua BAN Sekolah dan Madrasah, Prof. DR. Anwar Hafid saat ditemui disela kegiatan mengatakan, pihak sekolah harus membutuhkan bimbingan agar dapat mempersiapkan segala kebutuhan dalam proses akreditasi. Dimana bimbingan tersebut sangat terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan pendidikan di sekolah.
“Juga kita bimbing bagaimana mempersiapkan ketika tim asesor datang menilai kelayakan sekolah tersebut,”bebernya.
Katanya, kendala selama ini dalam menghadapi akreditasi mulai dari sarana dan prasaran pendidikan, baik tenaga guru maupun terkait proses pembelajaran. Ia pun memberikan contoh dokumen-dokumen yang harus disiapkan untuk membuat dokumentasi nantinya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut bisa memberikan masukan dan pengetahuan kepada peserta akreditasi agar mulai berbenah untuk mengejar target yang diharapkan.
“Saya optimis yang bakal mengikuti akreditasi ini saya optimis semua bisa terakreditasi dengan predikat Baik lah,” tutupnya. (adm)
Peliput : Agus Saputra