Maluku Satu Rasa Sunat Massal 113 Anak di Baubau

Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin saat menghadiri sunatan massal yang digelar organisasi Maluku Satu Rasa (M1R) di Lingkungan Lamanaga Kelurahan Bukit Wolio Indah, Sabtu 20 Maret 2021. (Foto Istimewa)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Organisasi Maluku Satu Rasa (M1R) Salam Sarane Bersatu (SSB) Kota Baubau menggelar sunatan massal bagi 113 anak di Kota Baubau. Giat yang dihadiri Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin ini dilaksanakan di Lingkungan Lamanaga, Kelurahan Bukit Wolio Indah, Sabtu 20 Maret 2021.

Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin sangat bangga melihat kekompakan M1R. Menurutnya, kekompakan adalah kekuatan yang besar.

- Advertisement -

AS Tamrin menegaskan, warga Maluku yang berada di Kota Baubau bukan lagi eksodus. Semua sama, masyarakat Baubau.

“Kalian adalah saudara masyarakat Baubau yang datang dari Maluku. Hiduplah rukun dan damai, manfaatkan sumber kehidupan yang layak di Baubau. Kita ini keluarga, jadi sudah tidak ada lagi predikat eksodus. Mari jalin persaudaraan, silaturahmi dan kekompakan yang baik. Ale rasa beta rasa,” kata Wali Kota dua periode ini.

AS Tamrin berpesan agar M1R tetap eksis dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif. Pemerintah daerah juga akan memberikan perhatian dan dukungan penuh.

Ketua Maluku Satu Rasa, Ahmad Holil Ohorela mengatakan, terlaksananya sunatan massal ini merupakan bentuk kekompakan berbagai pihak. Baik pemerintah maupun swasta, terlebih kerjasama yang baik dari anggota M1R.

Kata dia, jumlah peserta sunatan yang ditargetkan adalah 100 anak. Target ini terlampaui menjadi 113 anak.

Jumlah ini dinilai sebagai suatu kesyukuran, sebab tujuan M1R dalam kegiatan ini untuk menyasar masyarakat kurang mampu. Peserta tidak hanya menyasar anak-anak Maluku, namun anak-anak di semua kecamatan.

“Sasaran kami memang untuk orang tua yang tidak mampu yang ingin anaknya disunat. Nah, disini kami hadir dan semoga pemerintah tetap mendukung kegiatan kami,” tutupnya. (adm)

Laporan : Ady

Facebook Comments
Baca Juga :  Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Baubau Capai 25 Kasus