BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau berencana membangun terowongan di jalan poros dari Kelurahan Katobengke menuju Kelurahan Sulaa. Rencana itu imbas dari pengembangan Bandara Betoambari yang memutus akses jalan di Bonekom sepanjang 200-400 meter.
“Cita-cita besar kita kalau jadi landasan pacu tandara, tentu include dengan jalan yang harus representatif, contoh dengan membuat terowongan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Baubau, H. Idrus Taufik Saidi, Selasa 8 Juni 2021.
Terowongan itu sebagai salah satu pilihan agar jalan poros tersebut tidak terputus. Dengan begitu akses jalan bagi masyarakat tetap tersedia.
“Tapi apakah dalam desain pengembangan bandara hari ini apakah ada skema seperti itu?. Nah, disinilah peran pemerintah daerah untuk menginisiasi pembangunan terowongan. Lagi-lagi memang bicara kesiapan anggaran, sebab tidak menelan angka sedikit jika membangun landasan pacu yang ada dengan terowongannya,” katanya.
Dikatakan, semua instansi wajib mendukung pengembangan bandara. Dishub Baubau akan mengambil peran bila pekerjaan sudah mengganggu arus lalu lintas
“Kita akan mengatur lalu lintas bersama kepolisian dan memasang papan informasi kemudian membuat pengalihan arus lalulintas. Kalau sangat urgent, agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat, pengembang akan disampaikan agar membuat jalur alternatif untuk pengguna jalan,” katanya.
Selain itu, jalur sepanjang pantai Lakeba yang akan terkena dampak dari pengembangan bandara, akan disampaikan kepada publik agar tidak melalui jalur itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Baubau, Andi Hamzah Machmud tidak menampik jalur poros pantai Lakeba terkena imbas perpanjangan landasan pacu bandara. Jalan itu akan digunakan permanen oleh bandara sekitar 200-400 meter.
“Berdasarkan hasil pengamatan kami di lapangan, jalan itu akan digunakan permanen. Makanya saya sampaikan kepada pihak bandara agar bersurat kepada Wali Kota untuk minta izin pembongkaran jalan, karena itu merupakan aset Pemkot Baubau,” ucapnya.
Pemkot Baubau juga akan mendorong pembuatan jalan alternatif (Bukan aspal) sebagai pengganti jalan yang digunakan bandara sehingga masyarakat yang memiliki rutinitas melalui jalan itu tetap punya akses.
“Jadi kesepakatan rapat, pengerjaan jalan alternatif itu akan ditanggung pihak kontraktor pemenang tender. Kita belum punya rencana jangka panjang apakah nanti jalan sementara itu akan dipermanenkan atau tidak, yang pasti jalan ini tidak boleh terputus,” tandasnya. (adm)
Laporan : Ady