BAUBAU, Rubriksultra.com- Perpanjangan runway atau landasan pacu Bandara Betoambari mulai dikebut tahun ini. Target tahap awal, runway bandara mulai diperpanjang dari 1.500 meter menjadi 2.000 meter.
Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin mewanti-wanti agar pengembangan bandara tak terkendala apapun. Utamanya terkait persoalan lahan.
“Semua pihak harus pro aktif, dengan begitu kegiatan dapat terlaksana dengan baik, tidak terhambat oleh keterbatasan atau kurang pro aktifnya Pemkot Baubau. Siapkan lahannya kemudian Sekda pastikan anggarannya. Intinya setiap tahapan kegiatan jangan terhambat di tangan kita,” pintanya.
AS Tamrin juga mengingatkan agar tidak ada oknum yang mencoba melakukan bargaining atau tawar-menawar dengan adanya perluasan bandara.
“Lahannya harus siap jangan ada pula yang coba bargaining. Siapkan semampunya minimal untuk yang sudah diprogramkan tahun ini,” tandasnya.
Kepala Bandara Betoambari, Nurul Anwar mengatakan, pekerjaan tahap pertama tahun ini targetnya akan diperpanjang dari 1.500 menjadi 2.000 meter. Lebar sisi run way juga ditambah 160 meter, masing-masing 80 meter sisi kiri dan kanan.
Kata Nurul, pekerjaan dikebut tahun ini mumpung cuaca bagus. Selain itu, belum ada penerbangan.
“Jadi pekerjaan tahun ini adalah pematangan lahan dulu menyiapkan badan run way dan strip. Pekerjaannya pemotongan bukit obstacle, timbunan run way strip dan penahan tanah tahap satu, guna pemenuhan ultimate master plan 2.000 meter dan pemenuhan rencana review master plan 3.000 meter,” tuturnya.
Nurul menambahkan, saat ini lahan sementara dicutting ini agar rata, sehingga nanti bila lahan lainnya telah dibebaskan maka akan segera ditimbun.
“Karena ini pekerjaan masuk kategori berisiko tinggi maka harus ada material impor itu untuk menguatkan talud menahan timbunan. Sementara kita juga menunggu material impor yang fungsinya untuk memberikan kekuatan dalam menahan tanah sepanjang 28 meter” tambahnya.
Nurul optimis tahap kedua tahun 2022 bisa dikerjakan secara paralel, sekaligus pekerjaan run way sebab sudah dikombinasikan.
“Sehingga kalau dimungkinkan diakhir 2022 diharapkan sudah bisa digunakan run way yang 2.000 meter ini,” ujarnya.
Sekda Baubau, Dr Roni Muhtar mengakui ada sebagian lahan yang belum dibebaskan sebab pemilik lahan sulit ditemui.
“Takutnya nanti salah bayar,” katanya.
Kendati demikian, Roni memastikan anggaran pembebasan lahan tersedia. Standar harga lahannya pun sudah ditentukan oleh KJPP.
“Pokoknya anggaran sudah ada. Satuan harganya juga sudah jelas,” tutupnya. (adm)
Laporan : Ady