BAUBAU, Rubriksultra.com- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Baubau mencatat pengangguran terbuka dari 2017 hingga 2020 sebanyak 5.800 orang. Pengangguran terbuka ini disebabkan tak tersedianya lapangan kerja, atau tidak adanya kecocokan antara lowongan kerja dan latar belakang pendidikan.
Kepala Bidang Penempatan, Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kerja Disnaker Baubau, Rahma Saraswati menjelaskan, dari jumlah ini, hanya 11 persen yang memiliki sertifikat kompetensi, atau hanya sekitar 643 orang.
“Tidak adanya Balai Latihan Kerja (BLK) yang mengeluarkan sertifikat kompetensi menjadi permasalahn yang saat ini kita hadapi, akibatnya tiap tahun jumlah pengangguran bertambah,” katanya.
Sertifikat itu merupakan bukti calon pekerja telah memiliki kemampuan di bidang tertentu yang dibutuhkan dunia kerja.
“Mestinya kita sekarang memiliki BLK agar angkatan kerja ini bisa mendapatkan pelatihan kerja dalam jumlah yang masif, karena kalau hanya mengandalkan pelatihan dari Disnaker Baubau tentu ada keterbatasan jumlah,” katanya.
Untuk menanggulangi hal itu, kerjasama dengan BLK Kendari dan sejumlah lembaga pelatihan kerja lainnya terus dilakukan. Tujuannya menambah kepemilikan sertifikat kompetensi.
“Jadi target kita sampai dengan 2021 ini yaitu 800 orang yang memiliki sertifikat kompetensi,” katanya.
Pelatihan keahlian kerja ini dianggap penting bagi pekerja sebab keterampilan kerja dan produktifitas tenaga kerja di Baubau belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
“Selain itu manfaat memiliki keahlian kerja, calon pekerja justru dapat menjadi usahawan baru dan membuka lapangan kerja baru bagi calon pekerja lainnya,” tandasnya. (adm)
Laporan : Ady