BAUBAU, Rubriksultra.com- Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Sultra, Brigjen TNI Raden Toto Oktaviana, menyarankan Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin agar memberdayakan Komunitas Intelijen Daerah (Kominda). Sebab Kota Baubau masuk kategori tingkat kerawanan tinggi sebagai daerah persinggahan atau interland.
“Untuk itu kami sarankan Wali Kota Baubau dapat memberdayakan Kominda menjadi mata dan telinga dalam memproteksi kerawanan sebab kami sudah terbiasa di lapangan, apalagi hampir semua etnis ada disini takutnya nanti terjadi sara. Jadi kita bisa cegah sedini mungkin apabila ada indikasi kerawanan dengan melaporkan informasi setiap saat,” kata Raden Toto, di rumah jabatan Wali Kota Baubau, Rabu malam 22 September 2021.
Raden Toto mengaku akan terus memantau tingkat kepatuhan dan memproteksi masyarakat dari kelompok-kelompok radikal.
“Jadi tujuan kami kesini selain silaturahmi, kami juga akan mendukung semua kepala daerah sesuai tupoksi kami dalam melaporkan apabila ada indikasi kerawanan,” ucapnya.
Kata Raden Toto, intelijen bekerja berdasarkan UU nomor 17 tentang intelijen negara dan sesuai Perpres nomor 56 tentang Komunitas Intelijen Daerah (Kominda). Dimana, kominda merupakan orang-orang terpilih yang sudah memiliki kualifikasi intelijen.
Raden Toto juga meminta kesediaan Wali Kota Baubau, TNI, dan Polri dalam menyukseskan target vaksinasi yang dibebankan pemerintah pusat untuk menyasar pelajar sebagai target vaksinasi secara door to door. Program ini dimulai Oktober-Desember mendatang.
Wali Kota Baubau pun diminta agar bersedia menginstruksikan kepala dinas kesehatan dan dinas pendidikan untuk bahu-membahu menyukseskan target vaksinasi tersebut. Termasuk kesediaan TNI/Polri untuk membantu sebab tenaga kesehatan sangat terbatas.
“Memang Sultra bukan episentrum pandemi covid, kita masih cukup aman. Namun saya berharap kerjasamanya,” pungkasnya.
Wali Kota Baubau Dr AS Tamrin mengaku selalu menekankan agar masyarakat mengimplementasikan nilai-nilai budaya lokal yang ada di dalam PO-5. Menurutnya nilai yang terkandung didalamnya mampu menekan radikalisme.
“Sebab PO-5 itu telah tercermin nilai-nilai yang sangat baik bila diimplementasikan dalam kehidupan baik di keluarga, di tengah masyarakat maupun di pemerintahan. Karena kata “PO” itu bermakna peakuan yang timbal balik. Jadi kalau tidak mau diganggu, maka jangan ganggu orang,” tandasnya. (adm)
Laporan : Ady