BAUBAU, Rubriksultra.com- Salah satu Sejarawan Indonesia yang ahli di bidang sejarah maritim, Prof. Dr. Susanto Zuhdi, S.Hum.,M.Hum, meyakini Benteng Keraton Buton akan diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan dunia.
Optimisme itu diungkapkannya saat rapat koordinasi Tim Wali Kota Percepatan Pembangunan Daerah (TWP2D), di Rujab Wali Kota Baubau, Senin 13 September 2021.
“Benteng Keraton Buton sudah memiliki nilai-nilai sebagai warisan dunia. Makanya hal ini kita usulkan sebagai program unggulan dalam TWP2D ini,” kata Prof. Dr. Susanto Zuhdi, S.Hum., M.Hum yang juga salah satu tim ahli percepatan pembangunan Kota Baubau bidang sejarah dan budaya ini.
Menurutnya, nilai-nilai yang dimiliki Benteng Keraton Buton mempunyai outstanding universal helium atau nilai universal yang istimewa.
“Hal itu bisa dilihat dari fisik terluas, dibuat dalam konteks historisnya seperti apa benteng itu dibangun, ketika masyarakat saat itu terancam dengan kekuatan dari luar maka dibangun benteng sebagai pertahanan diri guna melindungi, menjaga kedaulatan rakyat kesultanan kala itu. Nah, nilai nilai itulah yang membentuk jati dirinya,” katanya.
Guru Besar di Departemen Sejarah Universitas Indonesia ini mengaku tim akan berupaya mengangkat nilai-nilai sejarah, nilai budaya, nilai pengetahuan kekinian yang pada akhirnya mempunyai dampak pada kehidupan.
“Maksudnya kita harus memaknai kembali sejarah itu didalam kehidupan kita dan makna dari masa lalu itu harus kita rawat dan jaga,” tuturnya.
Prof.Susanto Zuhdi menambahkan, apalagi perlawanan Oputa Yi Koo telah diakui sebagai Pahlawan Nasional sehingga nilai kepahlawanannya menunjukkan ukuran nilai-nilai identitas bangsa.
“Makanya perlawanan itu ada untuk menunjukkan jati diri bangsa karena ada penindasan kala itu,” pungkasnya. (adm)
Laporan : Ady