Baubau Naikan Belanja Tak Terduga Rp 20 Miliar

Yulia Widiarti

BAUBAU, Rubriksultra.com- Pemerintah Kota Baubau menaikan porsi anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dalam rancangan APBD 2022 menjadi sekitar Rp 20 miliar dari sebelumnya sekitar Rp 19 miliar. Anggaran itu salah satunya akan digunakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Baubau, Yulia Widiarti mengatakan, alasan ditambahnya anggaran BTT berdasarkan Surat Edaran (SE) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

- Advertisement -

“SE itu mengharuskan pemerintah daerah mengantisipasi lonjakan Covid-19 ke depannya. Jadi kita tambah lima persen dari anggaran tahun ini menjadi sekitar Rp 20 miliar, dan itu memang harus kita anggarkan,” ungkap Yulia, dikonfirmasi usai rapat paripurna di DPRD Baubau, Senin 22 November 2021.

Anggaran BTT tersebut bersifat fleksibel, tidak semua untuk penanganan virus corona. Anggaran itu sengaja disimpan di BTT untuk keperluan mendesak.

“Sehingga kita gunakan untuk apa saja nanti ke depannya itu bisa saja. Intinya untuk keadaan darurat seperti bencana non alam dan bencana alam. Pun bila nanti belum dimanfaatkan kita bisa alihkan nanti di APBD Perubahan,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ini menambahkan, secara umum serapan anggaran hingga November 2021 sudah sekitar 60-70 persen.

Kendala serapan anggaran itu terjadi karena sebelumnya ada perubahan nomenklatur di sejumlah OPD. Ada OPD yang digabung dan ada yang dipisah.

Diantaranya Badan Pengelola Keuangan, Aset dan Pendapatan Daerah, dimana bidang pendapatan menjadi OPD sendiri sebagai Badan Pendapatan Daerah.

Sama halnya Dinas Ketahanan Pangan yang digabungkan dengan Dinas Pertanian menjadi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Begitu pula Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman berubah nomenklatur menjadi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan.

Baca Juga :  Bawaslu Baubau Tetapkan Lakologou Kampung Pengawas Partisipatif

“Agustus-September kami belum lakukan serapan anggaran sementara penyesuaian nomenklatur. Kami mulai serapan anggaran sekitar bulan Oktober. Namun begitu kita target bisa di atas 90 persen akhir tahun ini,” pungkasnya. (adm)

Laporan: Ady

Facebook Comments