BAUBAU, Rubriksultra.com- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Baubau telah memberikan layanan rehabilitasi kepada pencandu narkoba sejak 2019-2021. Terdiri dari 67 laki-laki dan dua perempuan.
Kepala BNN Baubau, Alamsyah mengatakan, rata-rata pecandu narkoba jenis sabu, dengan spesifikasi pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, D-III, S1 dan ada yang tidak sekolah.
“Jadi bukan anak SD yang kita rehabilitasi ya, tapi tingkat pendidikannya yang cuma mengenyam pendidikan sampai pada SD saja,” kata Alamsyah, saat konferensi pers akhir tahun, di kantornya, Kamis 30 Desember 2021.
Alamsyah mengklaim periode 2018-2021 berhasil mencegah 31.224 orang dari bahaya narkoba yang tersebar di Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, dan Wakatobi.
Keberhasilan itu berkat penyuluhan Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lima wilayah kerjanya tersebut.
“31.224 orang itu terdiri dari 7.088 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pekerjaan swasta, 2.069 mahasiswa, 5.979 pelajar, dan 2.399 orang di lingkungan keluarga. Jadi kami akan terus lanjutkan sosialisasi meski gratis atau tidak dikasih honor,” tegasnya.
Hasilnya, 31.224 orang yang sudah disosialisasikan tentang P4GN tersebut belum didapati terlibat dalam kasus narkoba baik sebagai pecandu, pengedar maupun bandar.
“Jadi cukup efektif dalam sosialisasi P4GN ini, kita memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya narkoba,” katanya.
Alamsyah menambahkan, selain sosialisasi dan rehabilitasi, BNN Baubau juga sudah membentuk kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar) di lima kabupaten/kota. Termasuk berhasil menangani satu Laporan Kasus Narkoba (LKN) dan melakukan asesmen terhadap enam kasus penyalahgunaan narkoba.
“Sepanjang 2021, kita menghabiskan anggaran sekira Rp 1,4 miliar atau 96,79 persen dari total alokasi Rp 1,5 miliar,” pungkasnya. (adm)
Laporan: Ady
