BAUBAU, Rubriksultra.com- Capaian vaksinasi di Kota Baubau per 6 Desember 2021 masih diangka 49,2 persen dari 120.281 jiwa. Rendahnya capaian ini, salah satunya disebabkan masyarakat masih enggan divaksin karena adanya berita hoax tentang dampak buruk vaksin terhadap kesehatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Baubau, Marfiah Tahara, tidak menampik ada banyak faktor yang mempengaruhi capaian vaksinasi di Baubau. Salah satu yang paling berpengaruh adalah informasi hoax atau informasi tidak benar terkait dampak suntikan vaksin.
Selain itu, ada juga persoalan data pasti tentang sasaran vaksinasi berdasarkan NIK. Sebab mungkin saja data yang dihimpun hari ini, orangnya sebagian sudah keluar daerah.
“Makanya kita terus koordinasi lintas sektor hingga ke tingkat RT dan RW untuk mendapatkan data pasti di lapangan. Sembari mereka sosialisasi tentang dampak baik vaksinasi agar menepis hoax yang beredar di masyarakat,” ujarnya.
Marfiah mengatakan, stok vaksin di Baubau masih 10.000 dosis. Bahkan kemarin datang lagi vaksin 18.000 dosis, sehingga masih ada sekitar 28.000 dosis.
“Untuk itu kita harus sama-sama menangkal hoax ini dengan cara menyebarluaskan informasi positif kepada masyarakat agar muncul kesadaran untuk ikut vaksinasi,” katanya.
Lurah Bataraguru, Abdul Razak mengakui sebagian masyarakatnya masih takut divaksin sebab masih percaya informasi hoax soal dampak setelah divaksin.
“Kami sudah jemput bola, turun sampaikan, sosialisasi, tapi masyarakat masih enggan divaksin. Olehnya, apapun pelayanan di kantor kami, kami akan tanya masyarakat apakah sudah vaksin?. Kalau mereka belum di vaksin kami tidak akan layani,” tambahnya.
Duta Vaksin Baubau, Marisa mengatakan, berdasarkan pengalaman yang ia temui di lapangan, hoax itu beredar masif di benak masyarakat sampai berdampak pada capaian vaksinasi remaja.
Kebanyakan orang tua masih melarang anaknya untuk divaksin, padahal si anak ingin sekali divaksin agar bisa kembali bersekolah tatap muka dan bisa percaya diri beraktivitas seperti biasa bersama kawan sejawatnya.
“Mungkin semua kita harus lebih pro aktif lagi turun memberikan pemahaman bahwa vaksin itu halal dan aman,” tandasnya.
Hal senada dikatakan Bhabinkamtibmas Bataraguru, Bripka Erfiadi. Pihaknya juga mendapati sebagian masyarakat masih trauma dengan informasi informasi terkait dampak setelah divaksin, sehingga masih enggan divaksin.
“Untuk itu kita harus bahu-membahu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya manfaat vaksin bagi kesehatan,” tandasnya. (adm)
Laporan: Ady