BAUBAU, Rubriksultra.com- Alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang ada di RSUD Kota Baubau hingga saat ini belum bisa digunakan untuk keperluan masyarakat pelaku perjalanan. Pemeriksaan masih sebatas untuk pelayanan pasien.
Kepala Bidang Rekam Medik RSUD Baubau, dr Hasrida Hamid mengatakan, alat PCR tidak diperuntukan untuk pelaku perjalanan karena alat tersebut merupakan hibah dari kementerian.
“Kita sudah coba ajukan untuk dibuatkan Perwali tapi belum selesai. Jadi belum bisa kita pakai untuk perjalanan,” kata dr Hasrida Hamid, di kantornya, Selasa 30 November 2021.
Dikatakan, standar operasional pelayanan pasien di RSUD Baubau masih menggunakan standar pemeriksaan Covid-19. Sampel RNA pasien terlebih dulu harus diambil melalui hidung dan tenggorokan.
“Kemudian sampel itu yang kita periksakan ke alat PCR untuk mendeteksi RNA virus,” katanya.
Bila RNA pasien terkonfirmasi positif Covid-19, maka pasien akan dibawa ke ruang isolasi Covid-19. Bila hasilnya negatif, pasien akan di bawa ke ruang biasa (bukan pasien Covid-19).
“Jadi alurnya begitu, masih tetap sama dengan yang lama. Jadi pasien masuk kita skrining dulu sambil menunggu hasil PCR-nya,” tambahnya.
Saat ini pasien Covid-19 yang tidak bergejala, tidak lagi dibawa ke rumah sehat melainkan diisolasi mandiri di rumahnya.
“Nanti keluarganya yang diajar bagaimana penanganannya. Kita juga koordinasi dengan surveillance tenaga kesehatan di puskesmas untuk mengawasi. Alhamdulillah, November ini baru satu pasien masuk terdeteksi Covid-19, jadi ruang isolasi kita hampir kosong,” tandasnya. (adm)
Laporan: Ady