Fajar Ishak Kawal Aspirasi 323 Pengrajin Tenun Buton

Anggota DPRD Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya, saat memastikan penyerahan bantuan kepada penenun tepat sasaran. (Foto Istimewa)

BAUBAU, Rubriksultra.com- Komitmen Anggota DPRD Provinsi Sultra, Fajar Ishak Daeng Jaya, dalam mengawal aspirasi masyarakat, khususnya pengrajin tenun di Kepulauan Buton patut diapresiasi. Aspirasi 323 penenun dari Kota Baubau dan Kabupaten Buton Selatan (Busel) akhirnya mendapat respons positif dari Pemerintah Provinsi Sultra.

Respons tersebut yakni diserahkannya bantuan benang sebanyak 8.080 gulung ukuran besar kepada pengrajin dari Dinas Koperasi dan UMKM Sultra pada pertengahan Desember 2021 lalu.

- Advertisement -

“Ini semua adalah hasil reses yang disampaikan pengrajin kepada saya pada 2020 lalu. Salah satu kendala yang sering dihadapi pengrajin adalah bahan baku, dan yang sering mereka pakai adalah benang extra. Alhamdulillah sudah terjawab semua, dan saya memastikan langsung bantuan tersebut sampai kepada mereka,” kata Fajar Ishak, kepada Rubriksultra.com, Sabtu 1 Januari 2022.

Mantan Ketua PWI Baubau ini menjelaskan, total jumlah penerima sebanyak 323 orang penenun. Mereka tergabung di 4 kelompok yaitu Kelompok Kamba Kamomo Bone-bone, Kelompok Bhacana Desa Kapoa, Kelompok Lumna Bhatu Desa Kapoa Barat dan Kelompok Karae Desa Karae.

“Penyerahan dilaksanakan pada pertengahan Desember lalu dan diteruskan penyerahan dari ketua kelompok kepada anggotanya masing-masing,” kata Legislator Hanura ini.

Penyerahan pertama berlangsung tanggal 22 Desember 2021 di Desa Karae, Kecamatan Siompu, Kabupaten Busel, lalu tanggal 23 dan 26 Desember 2021 di Kelurahan Bone-bone Kota Baubau dan tanggal 25 Desember 2021 di Desa Kapoa dan Kapoa Barat, Kecamatan Kadatua Kabupaten Busel.

Diharapkan pengrajin dapat menggunakan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga daerah masing-masing penenun menjadi sentra pembuatan sarung Buton yang berkualitas tinggi.

Fajar Ishak menegaskan, hal utama yang mendasari aspirasi penenun patut dikawal karena sebagai bentuk pelestarian budaya. Menurutnya, sarung tenun Buton adalah warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.

Baca Juga :  Daya Ungkit Ekonomi 13 Ribu UMKM di Baubau Belum Signifikan

“Kita berharap sarung Buton semakin banyak. Insya Allah tahun 2022 ini,  bantuan benang berlanjut pada kelompok yang lain,” tandasnya. (adm)

Facebook Comments